Kurikulum Merdeka Beri Kebebasan dalam Pembelajaran

JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wartanto, mengatakan Kurikulum Merdeka sesungguhnya memberikan kebebasan yang seluas-luasnya dalam pembelajaran. Hasilnya akan lebih maksimal peserta didik memilih materi pembelajaran sendiri.

"Dengan Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran akan lebih maksimal sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya," ujarnya di Jakarta, Senin (8/8).

Dia menambahkan, Kurikulum Merdeka tidak hanya memberi kebebasan bagi peserta didik, tetapi juga menyiapkan siswa menjadi SDM yang unggul dan kompeten. Selain itu, tutur Wartanto, guru juga bisa lebih leluasa memilih metode dan perangkat ajar dalam proses belajar mengajar.
"Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan pun benar-benar menguasai apa yang mereka pelajari sehingga lulusan pun akan lebih kompeten di bidangnya," jelasnya.

Mudahkan Sekolah
Lebih lanjut, Wartanto menuturkan, untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, pemerintah sudah memberikan fasilitas yang memudahkan sekolah dan guru. Mereka dapat menggunakan bahan-bahan yang tersedia dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) maupun mengunduh panduan dan buku-buku teks yang tersedia di laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id.

Wartanto menerangkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka yang masih baru membuat masih ada sekolah yang belum familiar.
Dia menegaskan, tahun ini dan tahun 2023 belum wajib sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka. Adapun pada tahun 2024 mendatang, baru sekolah harus mampu menerapkan Kurikulum Merdeka.
Halaman Selanjutnya....