Lulusan Sekolah dengan Kurikulum Merdeka Sulit Masuk PTN
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru menemukan fakta sulitnya lulusan dari sekolah-sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka diterima di PTN lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru menemukan fakta sulitnya lulusan dari sekolah-sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka diterima di PTN lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi.
JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menemukan adanya penurunan tren penerimaan siswa di Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang merupakan salah satu jalur masuk ke perguruan tinggi. Dalam temuan tersebut, penyebabnya yaitu penggunaan Kurikulum Merdeka.
"Didapatkan fakta bahwa terjadinya penurunan jumlah penerimaan siswa jalur SNBP 2024. Ada penurunan drastis khususnya terhadap sekolah-sekolah Penggerak Angkatan I (jenjang SMA) yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021," ujar Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, dalam keterangannya kepada awak media, di Jakarta, Kamis (18/4).
Iman menerangkan, temuan tersebut didapat dari survei terhadap 38 Sekolah Penggerak angkatan 1 yang sudah menggunakan Kurikulum Mereka. Jumlah sekolah tersebut merupakan sampel 10 persen dari total populasi.
Dia menyebut, pelaksanaan SNBP 2024 dirasa tidak berkeadilan bagi pengguna Kurikulum Merdeka untuk Sekolah Penggerak Angkatan I. Menurutnya, masih ada perguruan tinggi yang tidak meluluskan siswa yang mendaftar menggunakan rapor Kurikulum Merdeka.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya