Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kuning Telur Berbahaya Bagi Jantung, Benarkah?

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Selain sangat mudah didapatkan, telur adalah salah satu bahan makanan yang paling banyak kegunaannya. Anda bisa memasak telur untuk lauk, sayur, kue, bahkan minuman. Sayangnya, telur biasanya dianggap sebagai sumber kolesterol dan pemicu penyakit jantung, terutama bagian kuning telurnya.

Beredarnya mitos tentang bahaya kuning telur, orang-orang pun menghindarinya dan hanya mau mengonsumsi putih telur saja. Putih telur dipercaya mengandung protein dan kalium yang lebih kaya dari kuning telur. Padahal, jika Anda membuang kuning telurnya, Anda akan kehilangan banyak nutrisi penting yang tidak ada dalam putih telur. Lalu mana yang lebih sehat bagi tubuh: makan telur utuh atau putih telurnya saja?

Banyak orang menghindari makan kuning telur karena kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang dipercaya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Padahal, mitos ini datang dari penelitian yang dilakukan pada 1910-an. Pada penelitian tersebut, ditemukan adanya hubungan antara lemak jenuh dengan penyakit jantung, meskipun tak pernah benar-benar dibuktikan bahwa hubungan tersebut bersifat sebab akibat. Penelitian itu juga tidak dilakukan dengan subjek manusia, melainkan kelinci yang tentu memiliki struktur biologis dan kebutuhan nutrisi yang berbeda.

Untungnya berbagai studi dan riset yang dilakukan belakangan berhasil mendobrak mitos tersebut. Melalui eksperimen di mana para peserta diminta untuk mengonsumsi telur secara rutin tiap hari selama enam minggu (dengan porsi yang ditambah setiap minggunya), penelitian yang dimuat dalam International Medical Journal of Experimental and Clinical Research pada 2007 menguak bahwa telur utuh tidak meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.

Penelitian lain dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2010 juga menegaskan bahwa lemak jenuh tidak memiliki kaitan langsung dengan penyakit jantung koroner, stroke, atau gangguan jantung sejenis.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top