Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesepakatan Brexit I Boris Johnson Diajukan ke Pengadilan Karena Kebohongan Publik

Kubu Oposisi Ajukan Dua Opsi

Foto : AFP/Tolga AKMEN

Dipanggil Pengadilan l Anggota parlemen Inggris dari kubu Konservatif yang juga mantan Menlu Inggris, Boris Johnson, saat hendak masuk ke mobilnya di London, Kamis (30/5). Johnson yang merupakan salah satu kandidat unggulan pengganti PM Theresa May, digugat atas tudingan telah melakukan kebohongan publik selama kampanye referendum Brexit pada 2016.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemimpin oposisi menyatakan perlunya kejelasan status Inggris terkait kesepakatan Brexit dengan opsi menggelar pemilu atau referendum ulang.

LONDON - Pemimpin oposisi utama dari Partai Buruh, Jeremy Corbyn, mengkritik ketidakjelasan London dalam status keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit), dan satu-satunya cara untuk mengatasi krisis politik itu dengan menggelar pemilihan umum atau referendum ke-2.

"Menghadapi ancaman 'tanpa kesepakatan' dan saat perdana menteri tak lagi memiliki mandat, satu-satunya cara keluar dari krisis Brexit yang melumpuh negeri kita yaitu kembali pada (pilihan) rakyat," kata Corbyn, Rabu (29/5).

"Biarkan rakyat memutuskan masa depan negaranya, baik lewat pemilu atau menggelar referendum terhadap setiap kesepakatan yang disetujui parlemen," imbuh dia.

Dalam pernyataannya, Corbyn mengatakan akan bekerja sama dengan pihak-pihak di luar perbatasan untuk mencegah keluarnya hasil Brexit tanpa disertai kesepakatan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top