Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kritik Terhadap Gagasan Pengusung Khilafah

A   A   A   Pengaturan Font

ISBN : 978-602-8648-23-3

Perjuangan kelompok pengusung Khilafah dalam wadah Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) rasanya tidak akan berhenti dengan ditolak gugatan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Senin (7/5) kemarin. Mereka berencana naik banding agar eksis secara yuridis. Secara ideologis khilafah memang tidak bergantung sepenuhnya pada wadah. Jadi ancamannya tidak terletak adanya HTI saja, tapi juga pada pola pikir pengusungnya yang senyatanya lebih berbahaya.

Felix Siauw adalah salah satu tokoh pengusung khilafah Indonesia yang pengaruhnya cukup kuat. Keahlian beretorika di depan publik dan merangkai kalimat lewat media sosial atau buku berhasil menyedot jutaan remaja. "Pendekatan yang dilakukannya sederhana. Selain mengolah kata-kata, Felix Siauw juga melakukan framing seolah beragam persoalan bangsa ini hanya bisa diselesaikan dengan cara menegakkan kembali khilafah," kritik Nadirsyah Hosen, Dosen Senior Monash Law School, Australia (hlm 11).

Buku yang ditulis Muhammad Sulton Fatoni, kiai Nahdlatul Ulama, ini ingin mengoreksi pandangan Felix Siauw. Dasar yang digunakan adalah data dan logika. Ditengarai, pandangan Felix Siauw tentang ajaran agama yang diasebarkan dianggap banyak memiliki kekeliruan dan tidak logis. Para penggemarnya banyak terjebak pada framing yang dibuat karena pemahaman keagamaan yang dangkal.

Buku ini mengatakan, terminologi khilafah sudah jauh dipolitisir sehingga lepas dari gagasan dasar penggagas utamanya, Taqiyuddin An-Nabahi. Bagi Taqiyuddin, khilafah mencakup negara yang memiliki pemimpin, undang-undang, dan sistem yang memberi kebebasan umat Islam untuk menjalankan agamanya. Di tangan pengusung khilafah, justru konsep khilafah dijadikan dasar untuk menggulingkan pemeritahan sah demi tegaknya negara berdasarkan syariat Islam (hlm 7).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top