Krisis Utang Pengembang Tiongkok Bisa Berdampak ke Indonesia
Krisis yang menimpa perusahaan pengembang ternama Tiongkok Evergrande
Badiul juga mengingatkan soal ancaman apabila Indonesia berutang untuk pengembangan properti. Dia menjadikan kasus di Tiongkok sebagai gambaran buruknya masa depan utang untuk properti. Utang yang benar harus dialokasikan ke sektor produktif.
Ekonom Celios, Nailul Huda, mengatakan Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Ekspor nonmigas ke Tiongkok sudah mengalami penurunan di akhir tahun 2023. "Pelemahan kinerja ekonomi Tiongkok sudah berpengaruh ke permintaan ekspor Indonesia," paparnya.
Apalagi, kondisi dalam negeri Tiongkok juga tengah chaos yang mana sektor properti menjadi dampak dari keluarnya beberapa perusahaan asing dari Tiongkok.
Akibatnya, pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terjadi dan pengangguran usia muda meningkat. "Properti banyak yang mangkrak, termasuk Evergrande Group," ungkap Huda.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pengadilan Hong Kong, pada Senin (29/1), memerintahkan likuidasi terhadap Tiongkok Evergrande, pengembang dengan utang paling besar di dunia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya