Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kremlin Sebut Masuknya Finlandia ke NATO Tak Perkuat Keamanan Eropa

Foto : Antara/Xinhua

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di Stockholm pada Kamis (2/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

ISTANBUL - Kremlin mengatakan bahwa bergabungnya Finlandia dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak memperkuat stabilitas dan keamanan Eropa.

Menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers, Rabu (5/4), status keanggotaan Finlandia di NATO menciptakan ancaman tambahan bagi Rusia.

"Peristiwa ini mengharuskan kami untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyeimbangkan kembali sistem keamanan," ujar dia.

Peskov lebih lanjut mengatakan Moskow perlu mengadopsi langkah-langkah tambahan untuk memastikan keamanannya setelah bergabungnya Finlandia ke pakta militer tersebut.

"Tentu saja, ini akan memakan waktu, ini bukan tindakan satu kali, melainkan adalah proses yang diperpanjang dari waktu ke waktu. Namun, semua yang diperlukan untuk memastikan keamanan kami akan dilakukan," kata Peskov.

Finlandia secara resmi bergabung dengan NATO ketika Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto menyerahkan perjanjian pengaksesan (keanggotaan NATO) yang ditandatangani kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam upacara resmi di Brussels, pada Selasa (4/4).

Mengenai perang Rusia dengan Ukraina, Peskov mengatakan saat ini tidak ada prospek negosiasi dengan Kiev.

"Kami belum melihat prospek untuk ini, jadi tidak ada yang perlu ditambahkan di sini," kata Peskov menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pembicaraan.

Peskov mengatakan pertemuan selanjutnya antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko dapat membahas gagasan Minsk untuk penyelesaian perang Rusia-Ukraina.

"Tampaknya, Alexander Grigoryevich (Lukashenko) sendiri akan menganggap perlu untuk memberikan klarifikasi tentang masalah ini. Kemudian, tentu saja, mereka akan bertukar pandangan," kata Peskov.

Dia juga mengatakan bahwa diskusi antara kedua pemimpin tersebut terutama akan membahas kerja sama dan keamanan.

"Ini adalah perbincangan dalam rangka persiapan pertemuan Dewan Negara Tertinggi Negara Kesatuan besok (Kamis). Kami memiliki program tindakan langkah demi langkah yang sama, kami memiliki program sekutu. Selain itu, tentunya ada kekhawatiran bersama tentang masalah keamanan sehubungan dengan lingkungan yang sangat-sangat tidak bersahabat bagi kami. Semua ini akan menjadi agenda," tambah Peskov.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top