![KPNas: Pencacahan Plastik Kena Imbas Harga Sampah Turun](https://koran-jakarta.com/images/article/kpnas-pencacahan-plastik-kena-imbas-harga-sampah-turun-230807130509.jpg)
KPNas: Pencacahan Plastik Kena Imbas Harga Sampah Turun
![KPNas: Pencacahan Plastik Kena Imbas Harga Sampah Turun](https://koran-jakarta.com/images/article/kpnas-pencacahan-plastik-kena-imbas-harga-sampah-turun-230807130509.jpg)
Usaha pencacahan plastik Herman di Cikiwul, Bantargebang pada 2005.
JAKARTA - Di sekitar TPST Bantargebang, TPA Sumurbatu dan TPA Burangkeng, terdapat beberapa usaha pencacahan plastik. Ada yang bermodal kecil, bermodal besar dan sangat kuat, dan ada yang berasal dari pemulung.
Salah satu pemulung yang kini menjadi pelaku pencacahan plastik adalah Herman (72). Bersama keluarga ia tinggal di Kelurahan Cikiwul, Bantargebang. Rumah dan tempat usahanya berbatasan dengan pagar TPST Bantargebang.
"Saya dan Tim Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia (YPLHPI) menemui Pak Herman untuk mengetahui dampak usaha pencacahan plastik akibat penurunan harga sampah pada 1 Agustus 2023," kata Bagong Suyoto, Ketua KPNas, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8).
Bagong menceritakan, Herman menjadi pemulung pada 1970-an. Ketika itu pembuangan sampah masih acak-acakan di Cakung Cacing, Jakarta. Herman berpindah-pindah tempat, di pembuangan sampah Senen, Perumpung, Ancol, Cakung, juga pembuangan Kebon Jeruk.
"Dulu, awal-awal ada pembuangan sampah di DKI, masih acak-acakan. Saat itu belum disebut pemulung, tetapi gepeng (gelandangan dan pengemis). Gepeng sangat dimusuhi pemerintah DKI," kata Bagong.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya