Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kota Pascapandemi Akan Lebih Pintar

A   A   A   Pengaturan Font

Kota semacam Paris, misalnya, sedang memikirkan yang akan dilakukan ketika pandemi berakhir nantinya. Paris sedang bereksperimen dengan gagasan kota 15 menit dengan pusat mini yang terdesentralisasi di mana semua yang dibutuhkan berada dalam jarak 15 menit berjalan kaki atau naik sepeda.

Melalui kampanye "Ville du quart d'heure" atau kota semperempat jam yang digaungkan Wali Kota Anne Hidalgo, diharapkan dapat mengubah Paris menjadi kumpulan lingkungan yang bertransformasikan secara ekologis. Kota semacam ini tentu saja didukung dengan aktivitas bekerja dari rumah yang saat pandemi telah berjalan.

Konsep "Ville du quart d'heure" tidak perlu kantor besar, mahal, dan berlokasi di pusat kota. "Momen gedung pencakar langit mungkin sudah berakhir. Sebagai akibat pandemi, perencana kota harus memikirkan kembali ide ruang," kata Richard Sennett, pakar perencanaan kota. Dia membantu mendesain ulang Kota New York pada 1980-an. Dia saat ini Ketua Dewan Inisiatif Perkotaan di PBB.

Lebih jauh Sennett mengatakan apa yang dibangun sekarang adalah struktur tetap dan tidak bergerak. Hal itu hanya melayani satu tujuan. Gedung yang dibutuhkan harus fleksibel agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan jangka pendek untuk jarak sosial dengan perubahan ekonomi. Dengan begitu, kantor perlu menjadi outlet ritel atau bahkan rumah.

Bagi Sennett pelajaran terbesar dari pandemic, kota harus menjadi tempat yang ramah. Dia mengatakan itu, bukan hanya karena kehilangan minum bir di bar kota, tetapi juga karena telah melihat teknologi bekerja lebih baik kalau digunakan untuk membantu orang berkomunikasi. hay/G-1*

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top