Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Mar 2025, 02:59 WIB

Korut Unjuk Kemampuan 'Serangan Balik' Lewat Uji Misil Baru

Seorang pria sedang melihat ke layar televisi di stasiun kereta di Seoul, Korsel, yang menayangkan cuplikan berita tentang pemimpin Korut, Kim Jong-Un, sedang menyaksikan uji coba peluncuran misil pada Jumat (28/2).

Foto: AFP/Jung Yeon-je

SEOUL - Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba peluncuran misil jelajah strategis di Laut Kuning pekan ini, dalam sebuah latihan yang menurut Pyongyang pada Jumat (28/2) bertujuan untuk memamerkan kemampuan serangan baliknya.

“Pemimpin Kim Jong-un hadir dalam latihan tersebut, yang berlangsung pada Rabu (26/2),” lapor kantor berita KCNA.

KCNA menambahkan bahwa misil tersebut terbang selama 130 menit dan menempuh lintasan sepanjang 1.587 kilometer sebelum tepat mengenai sasaran.

Pyongyang mengatakan latihan itu ditujukan untuk memperingatkan musuh-musuh Korut tentang kemampuan serangan baliknya di ruang angkasa manapun dan kesiapan berbagai sarana operasi nuklirnya.

Gambar-gambar di media pemerintah Korut menunjukkan Kim Jong-un yang diapit oleh para pejabat, memakai teropong dan menyaksikan sebuah misil menghancurkan sebuah bangunan kecil, yang kemudian terbakar.

Saat menghadiri latihan tersebut, Kim Jong-un mengatakan bahwa merupakan tanggung jawab pasukan nuklir Korut untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional.

"Kemampuan serangan yang kuat berfungsi sebagai pencegahan dan pertahanan yang paling sempurna," ucap Kim Jong-un.

Analis Yang Moo-jin mengatakan uji coba tersebut dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk memeriksa kesiapan operasi nuklir.

Pyongyang menuduh musuh-musuh Korut secara serius melanggar lingkungan keamanan serta mendorong dan meningkatkan konfrontasi.

KCNA tidak mengatakan di mana uji coba itu dilakukan, tetapi situs web spesialis NK News mengatakan kemungkinan terjadi di dekat Kota Nampho, sekitar 130 kilometer dari perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel).

Perang Modern

Hubungan antara Pyongyang dan Seoul telah berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Korut meluncurkan serangkaian misil balistik tahun lalu yang melanggar sanksi PBB.

Latihan militer gabungan Korsel-Amerika Serikat (AS), "Freedom Shield", akan dimulai bulan depan,” kata Seoul pekan ini sebagaimana dikutip oleh kantor berita Yonhap.

Latihan tersebut membuat Pyongyang marah, yang mengklaim bahwa latihan tersebut merupakan latihan untuk invasi dan sering melakukan uji coba misil sebagai tanggapan.

Kedua Korea secara teknis masih berperang karena konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Korut terakhir kali melakukan uji coba semacam itu pada Januari lalu, saat negara itu mengatakan telah meluncurkan misil jelajah strategis berpemandu dari laut ke permukaan dan peluncuran itu merupakan yang pertama dilakukan Pyongyang sejak Presiden AS, Donald Trump, kembali ke Gedung Putih.

Intelijen AS dan Korsel juga percaya bahwa Korut telah mengirim ribuan tentara ke Russia untuk berperang melawan Ukraina dan sejak itu menderita ratusan korban. Pada Kamis (27/2) lalu, intelijen Korsel mengatakan kepada AFP bahwa Pyongyang telah mengirim lebih banyak pasukan ke Russia, meskipun tidak dapat memberikan angka pastinya.

Dikatakan juga bahwa Korut telah mengerahkan kembali tentaranya ke garis depan di Kursk, tempat Ukraina sebelumnya mengatakan mereka telah ditarik setelah mengalami kerugian besar.

Pekan ini, Kim Jong-un juga mengunjungi akademi militer utama, mendesak pasukannya untuk memanfaatkan pengalaman nyata peperangan modern, menurut media pemerintah.

Baik Korut maupun Russia hingga saat ini belum secara resmi mengkonfirmasi bahwa pasukan Pyongyang berperang untuk Moskwa. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.