Korut Persiapkan Parade Militer Skala Besar

SEOUL - Korea Utara (Korut) dilaporkan sedang melakukan persiapan parade militer skala besar di Pyongyang pada 25 April untuk memperingati hari pendirian Tentara Rakyat Korea.

Menurut narasumber militer Korea Selatan (Korsel) pada Senin (18/4), Korut telah mengerahkan ribuan hingga lebih dari 10 ribu personel militer di lapangan terbang Mirim, Pyongyang, untuk persiapan parade militer besar-besaran, bahkan jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah pada akhir pekan ini.

Militer Korsel memperkirakan sekitar hingga dua puluh ribu personel akan dimobilisasi dalam parade militer Korut mendatang.

Dilaporkan juga tampak sejumlah peralatan militer yang telah ditempatkan di lapangan terbang Mirim, termasuk jet tempur dan kendaraan peluncur roket, serta alutsista lainnya.

Selain itu, parade militer tersebut dijadwalkan akan mempertunjukkan senjata tercanggih buatan Korut, seperti misil balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) dan misil balistik berbasis kapal selam (submarine-launched ballistic missile/SLBM).

Sementara itu, terkait peluncuran misil yang dilakukan Korut pada Sabtu (16/4), seorang pejabat militer Korsel mengatakan bahwa negara Barat menyebut misil tersebut sebagai misil balistik jarak pendek (close range ballistic missile/CRBM) taktis, tetapi pihaknya membutuhkan analisis lebih lanjut, sebagaimana setiap negara menggunakan istilah atau nama yang sedikit berbeda.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan peluncuran senjata pemandu taktis jenis baru Korut tersebut sebagai uji coba sistem artileri jarak jauh.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pihaknya bersama negara-negara sekutu, termasuk Korsel, sedang menganalisis keseluruhan pergerakan Korut.

Kunjungan Utusan

Sementara itu dilaporkan bahwa perwakilan khusus AS untuk Korut, Sung Kim, telah tiba di Korsel pada Senin untuk kunjungan selama lima hari.

"Sung Kim akan mengadakan pembicaraan dengan rekannya dari Korsel, Noh Kyu-duk, pada Senin sore di gedung kementerian di Seoul," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel.

Pertemuan ini terlaksana dua pekan setelah pembicaraan antara keduanya di Washington DC pada 4 April. Kedua pihak diharapkan akan berbagi penilaian tentang situasi di Semenanjung Korea dan membahas tanggapan masyarakat internasional terhadap peluncuran ICBM Korut baru-baru ini.

"Korut harus kembali ke jalur diplomasi," ucap Sung Kim menanggapi gencarnya peluncuran misil dan indikasi akan dilanjutkannya uji coba nuklir oleh Pyongyang.

Dalam kunjungannya, utusan AS tersebut juga dilaporkan akan bertemu dengan calon menteri luar negeri dan menteri unifikasi yang ditunjuk oleh presiden terpilih Korsel, Yoon Suk Yeol.

Sung Kim diperkirakan juga akan mengadakan pertemuan dengan pejabat senior dari pemerintahan Moon serta pemerintahan Korsel berikutnya untuk mengkoordinasikan kebijakan untuk Korut. AFP/KBS/I-1