Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Kim: Pyongyang Tak Akan Akui Perbatasan Maritim "De Facto"

Korut Hapuskan Badan Reunifikasi dengan Korsel

Foto : AFP/KCNA VIA KNS

Pidato Kim Jong-un l Pemimpin Korut, Kim Jong-un, saat berpidato di sesi pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang pada Senin (15/1). Dalam pidatonya, Kim Jong-un menegaskan bahwa Pyongyang secara resmi menghapuskan lembaga-lembaga yang mengawasi kerja sama dan reunifikasi dengan Korsel.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam konstitusi mereka, baik Korut maupun Korsel sama-sama mengklaim kedaulatan atas seluruh semenanjung. Korut dan Korsel didirikan 75 tahun yang lalu, namun secara teknis masih menganggap satu sama lain sebagai entitas ilegal.

Sampai saat ini, apa yang dianggap sebagai hubungan diplomatik ditangani oleh Kementerian Unifikasi Seoul dan Komite Reunifikasi Damai Pyongyang, salah satu lembaga yang telah dinyatakan dihapuskan oleh Majelis Rakyat Tertinggi Korut.

"Dua negara yang paling bermusuhan, yang sedang berperang, kini berada dalam konfrontasi akut di Semenanjung Korea," demikian keputusan yang diambil oleh majelis tersebut, menurutKCNA. "Reunifikasi Korea tidak akan pernah bisa dicapai dengan Korsel," tambah majelis itu.

Sebelumnya pada pertemuan kebijakan akhir tahun di Pyongyang, Kim Jong-un mengancam akan melakukan serangan nuklir terhadap Korsel dan menyerukan peningkatan persenjataan militer negaranya menjelang konflik bersenjata yang ia peringatkan dapat terjadi kapan saja.

Pada Minggu (14/1) lalu, Korut meluncurkan misil hipersonik berbahan bakar padat, hanya beberapa hari setelah Pyongyang melancarkan latihan tembak di dekat perbatasan maritim yang tegang dengan Korsel, yang memicu latihan militer balasan dan perintah evakuasi di beberapa pulau perbatasan milik Korsel.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top