Korut Beritahu Jepang Akan Luncurkan Satelit Mata-mata, Begini Respons Tokyo
Seorang pria berjalan melewati layar TV yang menunjukkan rekaman uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api utama di Seoul pada hari Senin.
Foto: AFP/JIJIJAKARTA - Korea Utara kemungkinan akan melakukan peluncuran uji coba satelit mata-mata ketiga pada Rabu (22/1) tengah malam, media Jepang melaporkan.
Tokyo mengatakan Pyongyang telah memberi tahu mengenai waktu peluncuran yang dilakukan selama sembilan hari, yang berakhir pada 30 November pukul 23.59 waktu setempat.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada pemerintahnya untuk mencoba membujuk Pyongyang agar membatalkan rencana tersebut melalui kerja sama dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, menurut kantornya.
"Jika (Korea Utara) menggunakan teknologi rudal balistik, itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB meskipun ditujukan untuk meluncurkan satelit," kata Kishida kepada wartawan seperti dikutip Kyodo.
Segala aktivitas Korea Utara yang menggunakan teknologi rudal balistik, termasuk upaya mengirim satelit ke luar angkasa dengan roket, dilarang berdasarkan resolusi DK PBB.
Kishida mengatakan Jepang akan melakukan upaya maksimal dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang peluncuran tersebut.
Penjaga Pantai Jepang mengatakan pemberitahuan Pyongyang menetapkan tiga zona maritim yang diyakini sebagai area di mana puing-puing roket yang membawa satelit tersebut akan jatuh.
Dua berada di sebelah barat Semenanjung Korea dan satu lagi berada di sebelah timur pulau Luzon, Filipina.
BBC melaporkan, Kepala Direktur Operasi Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Kang Ho-pil memperingatkan bahwa Seoul akan mengambil "langkah-langkah yang diperlukan" jika peluncuran dilanjutkan.
Satelit mata-mata adalah hadiah yang didambakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Karena satelit tersebut akan memungkinkan negara itu memantau serangan yang akan datang dan merencanakan serangannya dengan lebih akurat.
Tahun ini, Pyongyang telah dua kali gagal dalam pengiriman satelit mata-mata ke luar angkasa.
Namun DK PBB melarang Pyongyang meluncurkan satelit karena menganggap hal itu sebagai alasan untuk menguji teknologi rudal Korea Utara.
Korea Selatan mengambil puing-puing dari peluncuran pertama Korea Utara pada Mei lalu dan mengatakan satelit itu "tidak memiliki kegunaan militer". Setelah upaya kedua gagal pada Agustus, badan antariksa Pyongyang mengatakan akan mencoba lagi pada bulan Oktober, namun tidak dilakukan.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada September lalu setelah pertemuan dengan Kim, Moskow dapat membantu Pyongyang membangun satelit, namun rincian tentang apa yang sebenarnya dijanjikan tidak jelas.
Awal bulan ini, Korea Selatan mengumumkan rencana meluncurkan satelit mata-matanya sendiri pada akhir November. Satelit tersebut akan dibawa oleh roket dari perusahaan AS SpaceX.
Satelit ini dilaporkan sebagai satelit mata-mata pertama Korsel dari lima satelit mata-mata yang direncanakan diluncurkan ke luar angkasa pada 2025.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Lili Lestari
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 4 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
- 5 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024