Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Kerja Sama

Korsel Siapkan Pertemuan Trilateral dengan Jepang dan Tiongkok

Foto : ANTARA/ROMMY PUJIANTO

PM Tiongkok Li Qiang (kiri), Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (tengah), dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ketika menghadiri KTT ke-26 Asean-Plus Three di Jakarta, beberapa waktu lalu

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Korea Selatan (Korsel) berencana mengadakan pertemuan puncak trilateral bersama Jepang dan Tiongkok pada Mei 2024 untuk melanjutkan pembicaraan, yang terhenti sejak 2019 akibat hubungan rumit Jepang-Korsel terkait pekerja masa perang dan pandemi Covid-19.

Laporan Kyodo, pada Kamis (4/4), yang mengutip sumber diplomatik itu menyebutkan para pemimpin tiga negara Asia itu kemungkinan besar akan membahas kerja sama ekonomi dan masalah-masalah regional, termasuk ancaman nuklir dan rudal Korut.

Seperti dikutip dari Antara, Seoul dan Tokyo disebutkan mengharapkan Tiongkok dapat menggunakan pengaruhnya atas Pyongyang untuk mengatasi kekhawatiran terkait masalah-masalah ini.

Korsel, yang saat ini menjadi ketua bergilir dialog itu, telah berupaya menjadi tuan rumah pertemuan puncak tersebut pada 2023 dan April 2024, menurut laporan tersebut dengan mengutip sumber.

Menlu Korsel, Tiongkok, dan Jepang bertemu pada November 2023 dan sepakat atas tanggal pertemuan puncak berikutnya. Media Korsel kemudian melaporkan para menteri gagal sepakat mengenai tanggal, tetapi menunjukkan kesediaan untuk meningkatkan persiapan pertemuan puncak dan melanjutkan upaya agar pertemuan tersebut diadakan secepatnya.

Pertemuan puncak trilateral Tiongkok-Jepang-Korsel pertama diadakan di Kota Fukuoka, Jepang pada Desember 2008.

Sejak saat itu, para pemimpin ketiga negara telah bertemu delapan kali, di mana pertemuan puncak terbaru dilakukan pada Desember 2019 di Kota Chengdu, Tiongkok. Sesuai tradisi, pertemuan berikutnya akan diadakan di Korsel.

Membayar Kompensasi

Namun, pertemuan puncak berikutnya terhambat oleh pandemi Covid-19 dan hubungan antara Seoul dan Tokyo yang memburuk terkait keputusan pengadilan Korea Selatan untuk membayar kompensasi kepada korban mobilisasi kerja paksa Jepang selama Perang Dunia II.

Menyusul keputusan kompromi oleh pemerintahan baru Korea Selatan untuk menanggung biaya kompensasi, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pada pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, pada Maret 2023 bahwa dia memiliki pandangan yang sama dengan Seoul tentang perlunya melanjutkan pertemuan puncak trilateral sesegera mungkin.

Sebelumnya, Tiongkok meminta Jepang dan Korea Selatan untuk menolak kebangkitan mentalitas Perang Dingin, serta mendesak kedua negara tetangga Asia Timur tersebut untuk mempertahankan kerja sama dan menghindari pengaruh luar.

"Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan semua negara Asia harus mempraktikkan regionalisme terbuka, mempromosikan nilai Asia yang inklusif, mengembangkan rasa kemandirian yang strategis, memastikan persatuan dan stabilitas regional, menolak kebangkitan mentalitas Perang Dingin, dan menghindari pemaksaan hegemoni," kata diplomat tinggi Tiongkok Wang Yi dalam forum trilateral di kota pelabuhan timur Tiongkok, Qingdao.

Dengan melontarkan sindiran yang terselubung terhadap AS, Wang mengatakan "untuk alasan geopolitik, kekuatan besar tertentu di luar kawasan telah dengan sengaja membesar-besarkan perbedaan ideologis kami, mengorganisasi berbagai jenis kelompok dengan tujuan mengucilkan pihak lain, mencoba mengganti kerja sama dengan konfrontasi, dan persatuan dengan perpecahan."

"Jika tren ini dibiarkan berkembang, tidak hanya akan sangat mengganggu kelancaran kemajuan kerja sama ketiga negara, tetapi akan terus meningkatkan ketegangan dan konflik situasi kawasan," katanya memperingatkan.

Jepang dan Korea Selatan telah mengembangkan hubungan dekat dengan AS, karena Washington bersaing dengan Beijing untuk mendapatkan pengaruh di Asia Timur


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top