Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Korsel Lanjutkan Propaganda Pengeras Suara

Foto : AFP/South Korean Defence Ministry

Provokasi Korut l Sebuah balon yang membawa kantong sampah dari Korut mendarat di Sungai Han di Seoul pada Minggu (9/6).

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Selatan (Korsel) pada Minggu (9/6) mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kampanye propaganda melalui pengeras suara melawan Korea Utara (Korut) setelah Pyongyang mengirimkan rentetan balon berisi sampah melintasi perbatasan.

Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir dan dalam beberapa pekan terakhir kedua negara telah terlibat dalam kampanye saling balas peluncuran balon, dan para analis memperingatkan bahwa siklus yang meningkat ini dapat berakhir dengan bentrokan militer yang sebenarnya.

Seoul bulan ini menangguhkan perjanjian militer tahun 2018 yang bertujuan mengurangi ketegangan di semenanjung tersebut setelah Pyongyang mengirimkan ratusan balon yang membawa kantong sampah sehingga membuka jalan bagi dimulainya kembali kampanye melalui pengeras suara.

Seoul mengecam peluncuran balon tersebut sebagai aksi kelas rendahan, namun tidak seperti uji coba misil balistik yang dilakukan berulang kali oleh Kim Jong-un, peluncuran balon tersebut tidak melanggar serangkaian sanksi PBB terhadap Korut.

"Kami akan memasang pengeras suara terhadap Korut mulai hari ini dan melakukan siaran," kata Kantor Kepresidenan Korsel dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa tanggung jawab atas meningkatnya ketegangan antara kedua Korea akan sepenuhnya berada di tangan Korut.

Mereka menggambarkan langkah tersebut sebagai langkah yang sesuai untuk menanggapi peluncuran lebih dari 300 balon berisi sampah yang dikirim Pyongyang melintasi perbatasan pada Sabtu (8/6).

Pada akhir Mei dan awal Juni lalu, Pyongyang mengirimkan hampir seribu balon melintasi perbatasan sebelum akhirnya menghentikan kampanye tersebut. Peluncuran balon dimulai kembali pada Sabtu sebagai tanggapan terhadap peluncuran balon terbaru pekan lalu yang dilakukan oleh para aktivis di Korsel.

Risiko Meningkat

Langkah Seoul untuk melanjutkan siaran melalui pengeras suara dapat mempunyai dampak yang serius, kata para ahli, karena propaganda yang saling balas sebelumnya mempunyai konsekuensi nyata terhadap hubungan antar-Korea.

Siaran melalui pengeras suara, sebuah taktik yang berasal dari Perang Korea tahun 1950-1953, membuat marah Pyongyang, yang sebelumnya mengancam akan melakukan serangan artileri terhadap unit pengeras suara tersebut kecuali jika dimatikan.

"Ada kemungkinan besar kembalinya pembicara dapat menyebabkan konflik bersenjata," kata Cheong Seong-chang, direktur strategi semenanjung Korea di Sejong Institute, kepadaAFP. "Dengan kembalinya pembicara, Kout tidak akan tinggal diam. Kemungkinan besar Korut akan melanjutkan penembakan di Laut Barat atau menembaki balon jika Korsel mengirimkannya lagi," imbuh dia.

Atas rencana Seoul untuk kembali melakukan kampanye dengan menggunakan pengeras suara, partai oposisi mengatakan dimulainya kembali kampanye tersebut bukanlah hal yang bijaksana, dan menambahkan bahwa langkah pemerintah menimbulkan risiko meningkat menjadi perang regional. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top