Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penahanan Tanker

Korsel Kirim Delegasi ke Iran

Foto : fleetmon.com

Kapal tanker Hankuk Chemi

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (5/1) mengumumkan bahwa pemerintah Korsel akan segera mengirimkan seorang delegasi ke Iran untuk melaksanakan negosiasi bagi pembebasan kapal tanker Hankuk Chemi dan seluruh anak buah kapalnya (ABK).

"Seorang delegasi akan dikirim ke Iran secepat mungkin untuk mencoba menyelesaikan masalah itu melalui negosiasi bilateral," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, Choi Young-sam.

Dalam keterangan persnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel itu menambahkan bahwa rencana kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Choi Jong-kun selama 3 hari ke Teheran pada awal pekan depan, akan tetap dilaksanakan.

Rencana kunjungan Wamenlu Choi ke Iran telah diatur sebelum penahanan tanker Hankuk Chemi. Penahanan tanker ini diduga ada kaitannya dengan upaya Teheran untuk membebaskan miliaran dollar AS yang ditahan di Seoul karena adanya sanksi dari AS.

Hingga saat ini Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha belum mau berkomentar terkait spekulasi bahwa Iran menahan kapal tanker Hankuk Chemi untuk menekan Seoul agar mau melepaskan aset Iran yang dibekukan yang nilainya diperkirakan sebesar 7 miliar dollar AS.

"Kita perlu memverifikasi fakta terlebih dahulu dan memastikan keselamatan ABK kami," kata Menlu Kang kepada awak media. "Kami sedang melakukan upaya diplomatik untuk pembebasan lebih awal," imbuh dia.

Pada saat bersamaan Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa Choi Young, sebuah kapal perusak yang membawa anggota unit antipembajakan, telah tiba di perairan dekat Selat Hormuz untuk menjalankan misi bagi memastikan keselamatan warga negara Korsel.

Tudingan Pencemaran

Pada Senin (4/1) pagi dilaporkan bahwa pasukan Garda Revolusioner Iran telah menahan tanker berbendera Korsel Hankuk Chemi saat berlayar di perairan Teluk dengan alasan pelanggaran berulang terhadap undang-undang lingkungan maritim.

Saat ditahan, Hankuk Chemi sedang mengangkut 7.200 ton produk-produk kimia minyak serta 20 ABK dan tanker berbendera Korsel itu dilaporkan hendak menuju Pelabuhan Al Jubail, Arab Saudi.

"ABK yang ditangkap berasal dari Korsel, Indonesia, Vietnam, dan Myanmar," kata pasukan Garda Revolusioner Iran di situs web Sepah News, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, dalam pernyataannya mengatakan bahwa penahanan tanker Korsel itu karena jelas-jelas terkait masalah teknis dan karena telah menyebabkan polusi di lautan.

"Sama seperti yang akan dilakukan negara lain, Iran amat sensitif terhadap pelanggaran semacam itu, terutama mencemari lingkungan laut, dan oleh karenanya tindakan penahanan ini tetap dilakukan dalam kerangka hukum," ucap Khatibzadeh.

"Atas tudingan itu, operator perusahaan pelayaran DM membantah bahwa kapalnya telah mencemari laut," lapor kantor berita Yonhap.

Penahanan kapal tanker Hankuk Chemi terjadi saat terjadi ketegangan hubungan antara Iran dengan Amerika Serikat seiring dengan peringatan setahun pembunuhan terhadap petinggi militer Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, dalam sebuah serangan drone milik AS di Baghdad, Irak.

Sebelumnya Iran juga telah melakukan penahanan sejumlah kapal tanker yang dituding Teheran telah melakukan tindak penyelundupan minyak. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top