Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyertaan Modal

Korporasi Bidik Kepemilikan di Bisnis Rintisan

Foto : KORAN JAKARTA/WAHYU AP

FASILITAS PEMBIAYAAN - Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor M. Siahaan (kedua kiri) berbincang bersama Founder & Managing Partner of Genesis Alternative Ventures Jeremy Loh (kedua kanan) di sela penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan untuk pengembangan perusahaan-perusahaan start up berbasis teknologi di Indonesia di Jakarta, Senin (27/5). CIMB Niaga dan Genesis menyediakan pembiayaan senilai 300 miliar rupiah untuk perusahaan start up.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Munculnya perusahaan-perusahaan rintisan atau start up yang bisnisnya dinilai mampu menjangkau hingga ke lapisan masyarakat paling bawah menjadi perhatian bagi korporasi, terutama bergerak dalam pembiayaan segmen konsumer. Hal itu yang dilakukan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan perusahaan investasi pinjaman ventura dari Singapura, Genesis Alternative Ventures (Genesis).

Kedua perusahaan bekerja sama untuk memberi pembiayaan melalui equity finance (penyertaan modal) untuk pengembangan perusahaan start up berbasis teknologi di Indonesia. Skema pembiayaan yang memadukan antara bank konvensional dan perusahaan pinjaman ventura itu merupakan yang pertama di Indonesia.

Dalam kerja sama tersebut CIMB Niaga dan Genesis menyediakan pembiayaan senilai 300 miliar rupiah yang difokuskan untuk perusahaan start-up yang bergerak di bidang fashion dan ritel, manufaktur, F&B, properti, kesehatan, keamanan digital, dan bisnis transportasi.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, pihaknya menyambut baik kemitraan dengan Genesis yang bertujuan membantu memperluas ekosistem pendanaan untuk perusahaan-perusahaan start-up di Indonesia. Sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, sinergi ini semakin memperkuat peran CIMB Niaga dalam pengembangan ekosistem start-up di Indonesia.

"Ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat telah menjadikannya salah satu hotspot teknologi di kawasan ini dan kami yakin banyak pengusaha akan melihat produk dan layanan ini sebagai alat integral untuk menciptakan pertumbuhan," kata Tigor pada penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin (27/5).

Mampu Bertumbuh

Pendanaan, jelas Tigor, diberikan kepada perusahaan-perusahaan baru beroperasi setahun dua tahun yang berhasil menampakkan pertumbuhan tinggi dan perlu memperpanjang landasan kasnya guna mencapai tahap pertumbuhan berikutnya.

Skema pembiayaan tersebut dapat menjadi alternatif bagi perusahaan start up yang kekurangan arus kas dan tidak dapat memenuhi kriteria tradisional pinjaman perbankan.

Hal itu juga melengkapi pembiayaan modal ventura sekaligus mengisi ruang yang selama ini tidak terlayani oleh perbankan. Dia berharap, dalam waktu dekat pihaknya membiayai tiga sampai empat perusahaan dengan masa penyertaan setahun hingga dua tahun.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top