Korea Utara Protes DK PBB
Direktur Jenderal Departemen Organisasi Internasional di Kementerian Luar Negeri Korut, Jo Chol-su.
Foto: IstimewaSEOUL - Korea Utara (Korut) pada Senin (29/3) memprotes keras Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan menuding bahwa dewan itu telah menerapkan standar ganda terkait uji coba misil. Protes itu dilayangkan Pyongyang jelang pelaksanaan pertemuan tertutup DK PBB pada Selasa (30/3) ini yang akan membahas uji coba peluncuran misil balistik baru-baru ini oleh Korut.
Sepanjang pekan lalu, Korut telah dua kali meluncurkan senjata yang diduga oleh Amerika Serikat (AS) dan negara lain sebagai misil balistik jarak pendek. Peluncuran misil balistik oleh Korut dilarang berdasarkan resolusi DK PBB.
"Peluncuran senjata kemarin merupakan uji terhadap misil kendali taktis terbaru," ucap Jo Chol-su, Direktur Jenderal Departemen Organisasi Internasional di Kementerian Luar Negeri Korut, seperti dilansir kantor berita Korut, KCNA.
"Banyak negara lain di seluruh dunia meluncurkan segala jenis senjata untuk tujuan peningkatan kekuatan militer, dan tak masuk akal bahwa hanya tindakan pertahanan diri Korut yang dikecam," imbuh Jo.
Dalam pernyataannya, Jo memperingatkan bahwa penerapan standar ganda oleh DK PBB hanya akan memperparah situasi runyam di Semenanjung Korea. "Jika DK PBB mempermasalahkan kegiatan pertahanan diri Korut, maka hal itu merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan negara dan jelas ada penerapan standar ganda," tegas Jo seraya memperingatkan bahwa setiap upaya untuk melanggar hak pertahanan diri Korut akan ditanggapi oleh tindak balasan yang sesuai.
Peluncuran misil oleh Korut pekan lalu merupakan sebuah langkah provokasi pertama sejak pemerintahan baru di AS yang dipimpin Presiden Joe Biden berkuasa. Saat ini Presiden Biden sedang dalam tahap akhir bagi mengambil langkah untuk meninjau ulang kebijakan AS terhadap Korut.
Presiden Biden sendiri telah memperingatkan Korut bahwa akan ada tanggapan-tanggapan jika Pyongyang memilih untuk meningkatkan eskalasi.
Laporan Intelijen
Sementara itu Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) menyatakan bahwa otoritas intelijen Korsel dan AS saat ini tengah bekerja sama untuk mengawasi secara cermat perkembangan situasi di galangan kapal selam Sinpo, Korut, yang dilaporkan merupakan tempat pengembangan misil balistik berbasis kapal selam (SLBM).
Wakil juru bicara kementerian pertahanan di Seoul, Bu Seung-chan, menyampaikan hal itu dalam taklimat rutin pada Senin saat ia ditanya mengenai berita terbaru di laman situs 38 North, sebuah situs berbasis di AS yang memantau Korut, bahwa tampak telah ada banyak pergerakan di dermaga galangan kapal selam Sinpo.
Terkait hal ini, kantor berita Yonhap News melaporkan mungkin Korut akan segera meluncurkan kapal selam baru yang mampu membawa SLBM.
Korut memang telah diketahui sedang membangun sebuah kapal selam baru yang diyakini mampu membawa 3 unit SLBM dan Pyongyang sendiri telah mengakui pembangunan alutsista terbaru ini pada Juli 2019. AFP/Yonhap/I-1
Berita Trending
- 1 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 2 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 3 Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
- 4 PLN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Darmawan Prasodjo Tetap Jabat Direktur Utama
- 5 Sosialisasi dan Edukasi yang Masif, Kunci Menjaring Kaum Marjinal Memiliki Jaminan Perlindungan Sosial
Berita Terkini
- Semen Padang FC Tahan Imbang Klub Malaysia Super League dengan Skor 2-2
- Kader Golkar DKI Diminta Bekerja Keras Menangkan Cagub Jakarta RIDO
- Menekraf Luncurkan Program Baru di Aceh
- Terus Bertambah, Polisi Tetapkan 22 Tersangka pada Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Komdigi
- Timnas MLBB Putri Raih Kemenangan Sempurna Pada Laga Perdana IESF 2024