Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Melampaui 15.000 Jiwa, Termasuk WNI

Foto : AP/Ghaith Alsayed

Para pelayat berdoa untuk anggota keluarga yang meninggal dalam gempa dahsyat yang mengguncang Suriah dan Turki di sebuah pemakaman di Kota Jinderis, Provinsi Aleppo, Suriah, pada Selasa (7/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 menimpa Turki dan Suriah pada Senin (6/2), telah melampaui 15.000 orang.

Jumlah korban terus meningkat dengan cepat dalam dua hari setelah gempa bumi meratakan kota-kota di kedua negara. Sebelumnya pada Rabu (8/2) pagi waktu setempat, korban tewas dilaporkan mencapai 7.700 jiwa dan terus meningkat hingga hari ini.

Suhu di Kota Gaziantep, yang berlokasi di dekat pusat gempa di Turki dilaporkan terus menurun dalam semalam, menyebabkan proses evakuasi semakin sulit dilakukan.

Hingga Kamis (9/2) pagi, Kantor Berita Andalou milik pemerintah melaporkan setidaknya 12.391 orang tewas di Turki. Sementara 62.914 orang lainnya terluka di negara itu.

Di wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah, setidaknya 1.262 orang tewas dan 2.285 terluka. Sedangkan tim penyelamat di barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak mencatat lebih dari 1.780 kematian dan 2.700 orang terluka.

Melansir The Washington Post, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa (7/2) mengumumkan keadaan darurat di daerah yang paling terpukul, menambahkan bahwa lebih dari 53.000 pekerja SAR berada di zona gempa dan 5.000 petugas kesehatan telah dikirim ke Turki selatan.

Di Suriah, daerah-daerah yang berjuang untuk mendapatkan akses bantuan asing di tengah krisis kemanusiaan selama bertahun-tahun menghadapi hambatan yang rumit dalam mencari bantuan pasca gempa.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan jalan menuju perbatasan Bab al-Hawa, yang merupakan satu-satunya terminal di mana bantuan PBB diizinkan memasuki daerah yang dikuasai pemberontak telah rusak akibat gempa dan mengganggu pengiriman bantuan.

PBB pun kini tengah sedang "menjelajahi semua kemungkinan" untuk membawa pasokan bantuan ke wilayah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak. Dujarric mengatakan PBB sedang mempersiapkan konvoi untuk melintasi garis konflik di Suriah.

WNI di Turki

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki atau KBRI Ankara yang dipimpin langsung berhasil melakukan evakuasi terhadap 123 warga negara Indonesia (WNI) di sejumlah wilayah terdampak gempa di Turki.

"Alhamdulillah, sesuai perintah Presiden melalu Menlu RI, tim KBRI sudah tiba di lokasi gempa untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi WNI yang terdampak (gempa) ke Ankara," kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu M. Iqbal

Sementara itu, WNI bernama Nia Marlinda asal Bali bersama anak dan suaminya yang merupakan warga Turki di Kahramanmaras, ditemukan meninggal dunia tertimbun reruntuhan.

Pihak KBRI Ankara telah mengabarkan berita duka tersebut kepada pihak keluarga dan Nia akan dimakamkan di Kahramanmaras.

Terkait berita kabar kematian WNI asal Selawesi Selatan yang diberitakan pada Harian Fajar, KBRI Ankara hingga saat ini masih harus mengonfirmasi kebenaran berita tersebut.

"KBRI sudah menghubungi wartawan Harian Fajar yang menulis berita mengenai adanya warga Sulawesi Selatan korban gempa yang meninggal di Gaziantep, namun permintaan konfirmasi kami tidak dijawab", ujar Fitriyani, Sekretaris Pertama Penerangan KBRI Ankara.

Bagi WNI di Turki yang memerlukan informasi lebih lanjut, KBRI Ankara Dapat dihubungi pada nomor hotline +90 532 135 22 98.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top