Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Beijing Antikritik

Korban-korban Rezim Tiongkok

A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok dinilai sebagai rezim otoritas dan antikritik. Warga yang mengkritik bisa berakhir di penjara atau ‘menghilang.’ Terakhir kritik Jack Ma membuatnya ‘menghilang’ dari peredaran medsos maupun factual.

"Hilangnya" triluner Tiongkok, Jack Ma, baik secara fisik maupun virtual pascamengkritik regulator keuangan pemerintah Beijing yang menghambat investasi, mengingatkan akan peristiwa yang terjadi terhadap beberapa pengusaha lainnya. Sebelumnya, pemerintah negeri tirai bambu beberapa kali melakukan tindakan represif pada para pemimpin bisnis yang dianggap bersalah.

Jauh sebelum Jack Ma, banyak yang terkena represi pemerintah. Di antaranya, Wu Xiaohui, mantan ketua Anbang Insurance Group. Pada puncak karirnya, dia ketahuan makan malam di hotel Waldorf Astoria di New York, bersama Jared Kushner menantu Presiden AS, Donald Trump, pada November 2016.

Beberapa bulan kemudian, pada Juni 2017, dia hilang secara misterius. Perusahaan yang dia pimpin menyatakan, "Wu Xiaohui saat ini tidak dapat memenuhi perannya karena alasan pribadi." Hilangnya pengusaha ini dilaporkan oleh media hak asasi independen Caijing. Dia menyatakan, otoritas keuangan Tiongkok khawatir tentang akuisisi berlebihan perusahaan swasta di luar negeri.

Sekitar sembilan bulan setelah hilangnya Wu, secara diam-diam pemerintah menggelar persidangan pada Maret 2018. Hasilnya dia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara pada Mei 2018 karena tuduhan penipuan keuangan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top