Koopssus TNI Tidak Nihilkan Peran Pasukan Elite
PERESMIAN KOOPSSUS - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (tengah) didampingi Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua kiri), Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji (kedua kanan), dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna (kanan) berbincang dengan Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Brigjen TNI Rochadi (kiri) saat peresmian Koopssus TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (30/7). Keberadaan Koopssus TNI untuk menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks.
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWANJAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan keberadaan pasukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) bukan berarti menihilkan peran pasukan elite yang dimiliki setiap matra.
"Dibentuknya Koopssus TNI ini bukan berarti menihilkan peran pasukan khusus matra masing-masing (Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angakatan Udara)," katanya saat meresmikan Koopssus di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (30/7).
Hadi Tjahjanto menjelaskan pembentukan Koopssus justru ingin menyinergikan pelaksanaan tugas TNI secara gabungan, sebagaimana doktrin TNI matra terpadu, yaitu Tri Dharma Eka Karma. Secara materiil, Panglima TNI menyebutkan bahwa Koopssus sama dengan pasukan- pasukan khusus di tiga matra, tetapi ditingkatkan lagi di tataran Mabes TNI.
"Secara materil sama, adalah pasukan khusus. Namun, kita tingkatkan lagi di tataran Mabes TNI karena ancamannya juga berbeda, ada ancaman dari darat, laut, maupun udara," katanya. Oleh karena itu, kata dia, diperlukan interoperability, kesamaan, dan TNI menyiapkan doktrin, serta sarana dan prasana untuk kemudian menggerakkan pasukan khusus tersebut.
Menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks, TNI harus menjadi organisasi yang adaptif yang mampu dihadapkan pada perkembangan teknologi. "Serta perkembangan taktik dan teknik peperangan yang tidak lagi linier dan konvensional, namun juga asimetrik dan juga nonkonvensional," katanya.
Dalam pelaksanaan tugasnya menanggulangi terorisme, Hadi mengatakan pasti berkoordinasi dengan kepolisian yang memiliki Detasemen Khusus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Saat ditanya perbedaan dengan Koopssus bentukan Jenderal TNI Moeldoko ketika menjadi Panglima TNI, Hadi mengatakan secara prinsip sama dan merupakan kelanjutan pasukan tersebut. "Sama, itu yang dibentuk Jenderal Moeldoko sebetulnya adalah kelanjutan. Pada waktu itu, belum ada undang-undangnya, sekarang sudah ada undang-undang dan perpresnya," katanya.
Komandan Koopssus
Pada kesempatan itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melantik Brigadir Jenderal TNI Rochadi sebagai Komandan Koopssus. Sebelumnya, Rochadi menjabat sebagai Direktur A Badan Intelijen Strategis TNI.
Bersamaan dengan upacara itu, dilaksanakan pula pengambilan sumpah jabatan, penandatanganan pakta integritas, sekaligus penyematan baret Komandan Koopssus TNI serta penandatanganan Naskah Peresmian Kesatuan oleh Panglima TNI, disaksikan Kepala Pembinaan Hukum TNI, Mayor Jenderal TNI Joko Purnomo, dan Komandan POM TNI, Mayor Jenderal TNI Dedy Iswanto.
Koopssus adalah pasukan elite yang dibentuk untuk tugas penanggulangan terorisme yang berasal dari ketiga matra yang memiliki kualifikasi melakukan berbagai jenis operasi khusus.
Ant/AR-2
Redaktur:
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 2 Cagub DKI Pramono Targetkan Raih Suara di Atas 50 Persen di Jaksel saat Pilkada
- 3 Panglima TNI Perintahkan Prajurit Berantas Judi “Online”
- 4 Tim Pemenangan Cagub dan Cawagub RIDO Akui Ada Persaingan Ketat di Jakut dan Jakbar
- 5 Pemkab Bekasi Diminta Gunakan Potensi Daerah