Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Konsumsi Susu yang Cukup Kunci Kecukupan Gizi

Foto : ISTIMEWA

peternakan

A   A   A   Pengaturan Font

Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., mengatakan, pada kondisi normal sebelum penyakit mulut dan kaki (PMK), kebutuhan susu segar harian Industri Pengolah Susu (IPS) Jawa Timur berjumlah 2.000 ton. Dari jumlah itu namun baru terpenuhi sebesar 1.400 ton dan masih defisit sebanyak 600 ton.

Jawa Timur kata dia masih melakukan impor bahan baku industri susu berupa susu bubuk skim, susu bubuk utuh dan susu bubuk penuh sebanyak 342.000 ton per tahun. Peningkatan populasi sapi perah untuk meningkatkan produksi susu segar kian dibutuhkan terlebih akibat wabah PMK.

"Peringatan Hari Susu Sedunia oleh Greenfields indonesia menjadi salah satu upaya untuk mendorong peternak agar tetap berdedikasi dalam beternak sapi perah penghasil susu segar. Kami juga menyadari pengendalian PMK tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, keterlibatan stakeholder lain juga sangat diperlukan," katanya.

Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, IPB University Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, IPM, memaparkan, sebagai komoditas pangan penting, susu tidak hanya memberi dampak positif bagi kesehatan. Lebih jauh dari itu memberi dampak positif bagi sektor lainya seperti sosial, maupun ekonomi dengan keberadaan peternakan dan pabriknya.

Agar dapat memainkan peranan secara optimal, industri susu juga harus mampu menyokong keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Kedua hal tersebut umumnya tercantum pada tata laksana pengelolaan ternak sapi perah atau good dairy farming practice (GDFP) yang wajib dipenuhi dan dipastikan kelayakannya oleh para peternak maupun produsen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top