Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS

Kongres Loloskan RUU untuk Cegah "Shutdown"

Foto : AFP/SAUL LOEB

Pemimpin Mayoritas Senat Partai Demokrat, Chuck Schumer

A   A   A   Pengaturan Font

Anggota parlemen AS telah mengesahkan rancangan undang-undang sementara untuk menghindari penutupan pemerintahan federal yang berdampak buruk

WASHINGTON DC - Kongres Amerika Serikat (AS) pada Kamis (18/1) memberikan lampu hijau untuk pendanaan sementara bagi mencegah penutupan sebagian pemerintahan (shutdown) yang mengancam fungsi beberapa lembaga federal utama dan dapat menyebabkan ribuan karyawan dipulangkan tanpa bayaran.

Karena sebagian besar pemerintahan akan tutup pada akhir Jumat (19/1), Dewan Perwakilan Rakyat AS memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan tersebut setidaknya selama enam pekan ke depan, menyetujui tindakan yang telah diajukan sebelumnya oleh Senat.

Resolusi lanjutan terakhir diajukan oleh para pemimpin di majelis tinggi ketika para pegawai negeri sipil AS bersiap untuk dipulangkan tanpa dibayar. Rumitnya negosiasi dan prakiraan akan terjadinya badai musim dingin yang brutal, telah membatasi kerja para anggota parlemen, dan Kongres mengumumkan bahwa mereka akan ditutup dari tugas sepanjang hari pada Jumat.

"Kami punya kabar baik untuk Amerika: Tidak akan ada penutupan pada hari Jumat," kata Pemimpin Mayoritas Senat Partai Demokrat, Chuck Schumer, dalam pidatonya di depan rekan-rekannya. "Karena kedua belah pihak telah bekerja sama, pemerintah akan tetap terbuka. Pelayanan tidak akan terganggu. Kita akan menghindari bencana yang tak perlu," imbuh dia.

Kesepakatan jangka pendek diajukan setelah negosiasi mengenai anggaran setahun penuh terhenti karena adanya tuntutan dari anggota DPR dari Partai Republik untuk melakukan pemotongan belanja besar-besaran dan reformasi imigrasi yang gagal ketika Senat yang lebih moderat tiba.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top