Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Konektivitas Antarbandara

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Sayangnya, hingga menjelang peresmian, menurut Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Air Nav Indonesia, pihak maskapai belum antusias mengajukan slot penerbangan di Bandara Kertajati. Padahal bandara ini direncanakan dalam satu tahun bisa melayani sekitar 5-6 juta penumpang.

Sedangkan movement atau aktivitas penerbangan sebanyak 200 perhari. Dengan catatan bandara ini harus segera memperpanjang runway. Penerbangan komersial akan dimulai menjelang arus mudik lebaran pada 8 Juni 2018. Maskapai yang mengawali jadwal penerbangan baru tiga: Citilink, Lion Air, dan Wings Air.

Baca Juga :
Olahraga dan Politik

Mereka menempuh rute Surabaya dan Denpasar dengan jumlah penerbangan terbatas. Maskapai memiliki pertimbangan tersendiri, terutama terkait tingkat kenyamanan dan kemudahan akses transportasi darat bagi para penumbang pesawat. Apalagi infrastruktur pendukung seperti kereta dan jalan tol belum beroperasi.

Letak bandara masih dianggap jauh atau terpencil. Keniscayaan bagi Pemprov Jabar untuk segera mewujudkan KA Bandara dan wisata terpadu dengan simpul perekonomian. Mestinya, KA Bandara Kertajati sudah dimulai pengerjaanya. Karena program itu telah tercantum dalam Tata Transportasi Wilayah (Tatrawil) rencana induk perkeretaapian.

Dia juga tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sayang, belum ada totalitas untuk menggarap KA Bandara. Kertajati membutuhkan infrastruktur lain berupa jalan tol dan jaringan moda kereta api yang menghubungkan dengan titik potensial bisnis atau wisata Jawa Barat. Maka Jabar perlu segera menggarap jalur lama KA yang mati dan sebagian besar tanahnya diserobot.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top