Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kondisi Kesehatan Mental Ayah Dapat Tingkatkan Risiko Kelahiran Prematur

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Para peneliti menemukan bahwa pada orang tua yang tidak memiliki kondisi kesehatan mental, 5,8 persen bayi lahir prematur. Di antara bayi yang ayahnya memiliki diagnosis kejiwaan, risiko kelahiran prematur adalah 6,3 persen, dan dengan diagnosis kejiwaan ibu, risikonya meningkat menjadi 7,3 persen. Dalam kasus ketika kedua orang tua didiagnosis, risiko kelahiran prematur adalah 8,3 persen.

Selain itu, diagnosis gangguan terkait stres pada orang tua dikaitkan dengan risiko tertinggi kelahiran prematur yakni 23 persen ketika ayah memiliki gangguan terkait stres dan 47 persen ketika ibu memiliki diagnosis. Risikonya adalah 90 persen ketika kedua orang tua memiliki gangguan terkait stres.

Kemungkinan kelahiran prematur lebih tinggi lagi pada bayi yang orang tuanya memiliki beberapa gangguan kejiwaan.

"Anak-anak dari orang tua yang memiliki gangguan jiwa memiliki risiko yang lebih tinggi untuk dilahirkan terlalu dini, baik dari sisi ibu maupun ayah," ujar Weiyao Yin, peneliti yang memimpin penelitian ini.

Seperti diketahui, kelahiran prematur seringkali terjadi sebagai akibat dari tekanan dan stres yang berlebihan yang dialami oleh salah satu atau kedua orang tua. Kesehatan mental yang buruk pada ibu hamil, seperti depresi, kecemasan, atau situasi kehidupan yang sulit, dapat memicu pelepasan hormon stres dalam tubuh yang dapat memicu kontraksi rahim dan menyebabkan kelahiran prematur.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top