Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prioritas Pembangunan I Selama Pandemi Sektor Pertanian Tetap Bertumbuh

Komitmen Memperkuat Ketahanan Pangan Masih Rendah

Foto : ANTARA/ABRIAWAN ABHE

KUDA ANGKUT HASIL PANEN I Petani membawa karung berisi gabah menggunakan kuda di Persawahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/8). Sebagian besar petani yang menggunakan sistem bagi hasil di daerah tersebut memanfaatkan kuda untuk mengangkut hasil panen karena dinilai lebih hemat biaya serta mampu mengakses area pertanian yang sulit dijangkau.

A   A   A   Pengaturan Font

Padahal selama pandemi, sektor pertanian khususnya pangan dan ekonomi perdesaan, menjadi salah satu tumpuan penting ketahanan pangan nasional dan katub pengaman penyerap lapangan pekerjaan saat mobilitas di kota terpaksa dibatasi karena peningkatan kasus positif Covid-19.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ali Agus, kepada Koran Jakarta, Rabu (18/8), mengatakan jika melihat komposisi RAPBN 2022, begitu banyak pertanyaan yang sangat mengganggu sehingga membingungkan publik akan strategi pemerintah keluar dari pandemi.

Anggaran kesehatan misalnya, tahun depan direncanakan sudah turun dari tahun ini bahkan kalah dari anggaran untuk infrastruktur. Tentu saja infrastruktur penting, tetapi pandemi membuat skala prioritas infrastruktur masih bisa ditunda di tahun-tahun mendatang.

"Begitu pula dengan anggaran ketahanan pangan. Saat terbukti jadi penopang utama kala pandemi, kenapa malah disunat anggarannya? Ini jadi bukti, betapa rendahnya komitmen pemerintah terhadap ketahanan pangan nasional," kata Ali.

Selama pandemi, menurut Ali, banyak sekali warga masyarakat yang menggantungkan pendapatannya dari jual beli hasil pertanian pangan sebagai kebutuhan pokok yang permintaannya relatif tidak terganggu selama pandemi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top