Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Afrika

Kolonialisme Eropa Hancurkan Hubungan Antar Etnis di Rwanda

Foto : afp/ JOSE CENDON
A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa sejarawan bahkan berpendapat bahwa terdapat aliran pergerakan penduduk yang hampir tidak terputus dan tidak ada jejak migrasi kelompok besar dengan cara produksi yang berbeda. Dalam perspektif ini, kelas penggembala muncul karena peningkatan populasi ternak.

Mengikuti alur pemikiran ini, tidak akan ada dasar sejarah pra-kolonial bagi kelompok-kelompok etnis yang telah mendominasi sejarah Rwanda kontemporer. Bagaimanapun, pada 1900-an, tiga kelompok etnis yang dominan sangat terintegrasi hingga sulit untuk membedakannya.

Kelompok-kelompok tersebut memiliki bahasa yang sama, banyak praktik budaya yang sama, dan meyakini agama yang sama. Perbedaan tersebut sebagian besar dibuat melalui cara produksi mereka, yaitu penggembalaan ternak (Tutsi), pertanian (Hutu), dan pemburu/pengumpul (Twa).

Lebih jauh lagi, karena mereka menggunakan cara produksi yang berbeda, terdapat masalah perbedaan antara masyarakat Twa dan masyarakat Rwanda lainnya. Mereka secara alami menentang ekonomi pastoral/pertanian, karena ini memerlukan pembukaan hutan untuk membuka lahan. Dampaknya hanya terjadi sedikit perkawinan campur dan kerja sama dibandingkan dengan mereka yang bertani atau memiliki ternak.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top