Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban, tentang Klorokuin dan Avigan

Klorokuin dan Avigan Tidak untuk Pencegahan, tapi untuk Pengobatan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Indonesia mulai bergerak cepat dalam menangani pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo, beberapa hari lalu, telah mengumumkan impor obat klorokuin dan avigan untuk menyembuhkan pasien positif Covid-19.

Adapun masing-masing jumlah impornya yaitu tiga juta obat klorokuin dan dua juta obat avigan. Sampai saat ini, pandemi Covid-19 belum ada obatnya dan diketahui beberapa negara masih dalam tahap uji coba vaksin. Adapun baik klorokuin dan avigan bukan obat utama penyakit Covid-19.

Untuk mengupas kebijakan tersebut, Koran Jakarta mewawancarai Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban. Berikut petikan wawancaranya.

Klorokuin dan avigan ini sebenarnya obat untuk penyakit apa?

Avigan atau favipiravir ditemukan oleh sebuah farmasi Jepang untuk mengobati flu pada tahun 2014. Obat ini dulu pernah diberikan untuk mengatasi penyakit ebola. Sedangkan klorokuin ditemukan tahun 1934 oleh seorang peneliti dari Jerman pada waktu pengobatan malaria. Memang, sekarang tidak lagi jadi obat pilihan penyakit malaria karena banyak malaria resistance terhadap klorokuin. Seiring perkembangan waktu, ternyata klorokuin diketahui terbukti untuk pengobatan lupus dan reumatoid artritis yang keduanya masuk dalam golongan penyakit autoimun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top