Sabtu, 07 Des 2024, 08:21 WIB

KKP Adaptasi Konsep “One Stop Aquaculture SFV”

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BPSDMKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengem­bangkan produktivitas perikanan melalui program Smart Fisheries Village (SFV) dengan mengadaptasi gagasan ino­vatif One Stop Aquaculture.

Kepala BPPSDMKP KKP, I Nyoman Radiarta mengata­kan program SPV dengan mengadaptasi gagasan inovatif One Stop Aquaculture di Balai Riset Pemuliaan Ikan (BR­PI), memungkinkan masyarakat umum dapat memanfaat­kan hasil inovasi ini secara luas, termasuk untuk mening­katkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Secara keseluruhan, konsep One Stop Aquaculture ini menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi ber­bagai pihak,” kata Nyoman di Jakarta, Jumat (6/12).

Dia menyampaikan program itu adalah langkah nya­ta dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat berbasis sumber daya lokal, menuju masa depan perikan­an yang lebih tangguh dan berdaya saing tinggi.

Sementara itu, Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BR­PI) Agus Cahyadi menjelaskan bahwa One Stop Aquacul­ture adalah sebuah pendekatan terpadu dalam budi daya ikan yang menghubungkan berbagai tahap produksi dari hulu ke hilir, mulai dari pembenihan hingga pembesaran, serta penyediaan pakan alami. Konsep itu juga melibatkan elemen eduwisata yang memungkinkan pelajar, maha­siswa, dan masyarakat umum untuk belajar tentang dunia perikanan sambil menikmati alam yang asri.

“Dengan demikian, One Stop Aquaculture bukan ha­nya tentang pro­duksi ikan, tetapi ju­ga mengintegrasikan berbagai aspek ekol­ogis, pendidikan, dan rekreasi,” jelasnya.

Dalam pengaplika­sian, konsep One Stop Aquaculture meman­faatkan aset kolam-kolam yang ada di BR­PI dengan komoditas ikan unggulan, seper­ti Ikan Mas Mustika, Lele Mutiara, Nila Sri­kandi, dan Patin Per­kasa.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: