
RI-Prancis Perkuat Kerja Sama Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan dari Delegasi MEDEF International yang dipimpin oleh Chairman of the France-Indonesia Business Council Philippe Louis-Dreyfus, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Foto: ANTARA/HO-KemenkoJAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama strategis di sektor perdagangan dan investasi dengan Prancis.
“Indonesia memiliki lebih dari 20 kawasan ekonomi khusus (KEK) yang tersebar di berbagai wilayah, yang dapat menjadi lokasi strategis bagi investasi Prancis di Indonesia,” kata Airlangga, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Hal itu disampaikan Airlangga saat menerima kunjungan delegasi MEDEF International, yang dipimpin Chairman of the France-Indonesia Business Council Philippe Louis-Dreyfus. Delegasi terdiri atas perwakilan perusahaan terkemuka asal Prancis, seperti Eramet, Airbus, Alstom, Ardian, CMA CGM, Veolia, Louis Dreyfus Armateurs, serta RATP Dev.
Adapun nilai total perdagangan Indonesia dan Prancis pada 2024 mencapai 2,4 miliar dollar AS.
Airlangga mengharapkan melalui penguatan perdagangan dan investasi pada berbagai sektor strategis, kerja sama antarkedua negara dapat terus meningkat di masa mendatang.
“Di bidang pariwisata, Presiden Prabowo berkomitmen untuk membangun Bandara Internasional Bali Utara di Kabupaten Buleleng sebagai bagian dari upaya meningkatkan sektor pariwisata Indonesia dan menjadikan Bali sebagai pusat ekonomi dan wisata global,” ungkapnya.
Pemerintah Indonesia tentunya juga menggarisbawahi pentingnya percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) guna meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan industri antara kedua pihak.
“Untuk itu, dukungan dari sektor swasta Prancis untuk mendorong perundingan ini agar segera mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak sangat diperlukan,” tutur dia.
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
Berita Terkini
-
Lebih 165 Ribu Guru TK Madrasah dan Pondok Pesantren Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
-
Tiga Tahun Perang Ukraina, Sekjen PBB Serukan Kesepakatan Damai Hormati 'Integritas Teritorial'
-
Ormas hingga Mantan Presiden Jadi Penasihat Danantara
-
Ketika Prabowo, SBY, dan Jokowi Naik Mobil Buggy Bareng ke Peluncuran Danantara
-
Masato Kanda Resmi Jabat Presiden ADB, Gantikan Masatsugu Asakawa