Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Saroh Mencari Anaknya

Foto : KORAN JAKARTA/ PERI IRAWAN
A   A   A   Pengaturan Font

Wajah Saroh yang keriput semakin terlihat berkerut saat nama anaknya tak ditemukan di RS Tarakan. Dia mengaku khawatir atas keberadaan Dian, karena temannya yang mengajak Dian pun tak kunjung bisa dihubungi. Saroh mengaku akan terus mencari Dian, baik ke RS Pelni maupun ke Polda Metro Jaya.

Sejauh ini, pihak manajemen RS Tarakan belum memberikan keterangan resmi terkait korban kerusuhan. Pesan singkat yang dikirimkan ke Direktur RS Tarakan, Dian Ekowati pun tak berbalas. Begitupun dengan sambungan telepon yang ditujukan kepadanya, tidak direspons sedikit pun.

Di tempat terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan ada tambahan korban meninggal akibat kerusuhan 22 Mei. Menurutnya, ada 8 orang korban meninggal hingga saat ini. Di RS Tarakan, korban meninggal menjadi tiga orang, yakni Adam Nooryan, 19 tahun, Widianto Rizky Ramadan, 17 tahun, dan yang terbaru, Sandro, pria 31 tahun.

Korban meninggal lainnya adalah Farhan Syafero, pria 31 tahun, yang menghembuskan napas terakhir di RS Budi Kemuliaan, kemudian jenazahnya dirujuk ke RSCM. Ada juga M. Reyhan Fajari, 16 tahun yang meninggal di RSAL Mintoharjo. Lalu Abdul Ajiz, 27 tahun yang meninggal di RS Pelni, dan Bachtiar Alamsyah. Terakhir seorang pria tanpa identitas meninggal di RS Dharmais. peri irawan/P-6

Komentar

Komentar
()

Top