Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kirim Drone ke Rusia, Iran Dituding Langgar Kesepakatan Nuklir 2015

Foto : Istimewa

Bagian dari drone yang diduga milik Rusia buatan Iran yang berhasil dijatuhkan oleh pasukan Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

Amerika Serikat (AS) setuju dengan penilaian Inggris dan Prancis yang mengatakan bahwa Iran telah memasok drone ke Rusia, sekaligus melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendukung kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia.

"Sebelumnya hari ini, sekutu Prancis dan Inggris kami secara terbuka menawarkan penilaian bahwa pasokan Iran dari UAV ini (untuk) Rusia adalah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB 2231," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel pada Senin (17/10).

Sementara itu, Ukraina telah melaporkan rentetan serangan Rusia menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa pekan terakhir. Iran sendiri membantah memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar hingga saat ini.

Mengutip Reuters, Departemen Luar Negeri Ukraina menilai bahwa pesawat tak berawak Iran digunakan pada hari Senin (17/10) dalam serangan jam sibuk pagi hari di ibu kota Ukraina Kyiv.

Juru bicara Gedung Putih Karinne Jean-Pierre juga menuduh Teheran berbohong ketika mengatakan drone Iran tidak digunakan oleh Rusia di Ukraina.

Resolusi 2231 sendiri mendukung kesepakatan antara Iran dan Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia dan AS yang membatasi aktivitas pengayaan uranium Teheran, dengan tujuan mempersulit Iran untuk mengembangkan senjata nuklir sambil mencabut sanksi internasional.

Di bawah resolusi tersebut, embargo senjata konvensional terhadap Iran berlaku hingga Oktober 2020. Terlepas dari upaya mantan presiden Donald Trump yang mengeluarkan AS dari kesepakatan pada 2018, untuk memperpanjang embargo senjata, Dewan Keamanan menolaknya, membuka jalan bagi Iran untuk melanjutkan ekspor senjata.

Namun, diplomat Barat mengatakan resolusi itu masih mencakup pembatasan rudal dan teknologi terkait yang berlangsung hingga Oktober 2023 dan yang mencakup ekspor dan pembelian sistem militer canggih seperti drone.

"Adalah keyakinan kami bahwa UAV yang ditransfer dari Iran ke Rusia dan digunakan oleh Rusia di Ukraina adalah salah satu senjata yang akan tetap diembargo di bawah 2231," kata Patel.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top