Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fungsi Intermediasi - Sekitar 70% Kredit BPD Disalurkan untuk Sektor Konsumtif

Kinerja BPD Perlu Ditingkatkan

Foto : istimewa

ilustrasi bank

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam mengungkit perekonomian daerah tak bisa disepelekan. Sebab, perekonomian nasional bersumber dari ekonomi di daerah. Karena itu, kinerja BPD harus terus ditingkatkan agar semakin berperan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ryan Kiryanto, berharap penempatan dana pemerintah di BPD sebagai stimulus saat pandemi Covid-19 sehingga dapat dialokasikan secara tepat dan efektif oleh semua lembaga perbankan di daerah.

"Alokasinya harus efektif, disesuaikan dengan potensi ekonomi di daerah. Kalimantan Selatan (Kalsel) misalnya, jika di sana potensinya sebagian besar batu bara maka sebagian besar dialokasikan untuk sektor itu, begitu juga Bali dialokasikan ke sektor wisata karena itu andalannya," tegas Ryan dalam diskusi virtual bertajuk Dukung Program PEN melalui Penguatan Fungsi Intermediary BPD, di Jakarta, Kamis (18/3).

Menurut Ryan, alasan pemerintah menempatkan dana itu di BPD adalah untuk mengungkit perekonomian di daerah. Karena itu, penyaluran dana oleh BPD harus lebih tepat sasaran dan menjangkau banyak orang.

Menurut dia, keputusan pemerintah menempatkan dana itu perbankan sudah sangat membantu, apalagi dibantu Bank Indonesia (BI) bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sementara itu, peran OJK membantu pemerintah memonitor eksekusinya oleh BPD.

"Kami crosscheck apakah ada kendalanya di lapangan. OJK turun lapangan, ke industri, ke capital market. Apakah itu cukup, tidak, kami juga ketemu user pengguna pelaku usaha," ucap Ryan

Menurut Ryan, kepentingan BPD dalam pengalokasian dana PEN ini sangat strategis, baik secara ekonomis maupun politis, apalagi alokasinya sangat sesuai. "Katakanlah laverage-nya di atas 3 persen tentu akan sangat luar biasa," tuturnya.

Marthin, perwakilan Bank Kalimantan Selatan, mengatakan akan secara efektif menggunakan dana pemerintah yang disimpan di bank daerah tersebut. Adapun Kalsel mendapat alokasi 200 milliar rupiah. Dana tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang dibutuhkan sesuai dengan amanat dalam program PEN.

"Produk kredit yang bisa digunakan dengan menggunakan dana PEN pada bank Kalsel ialah kredit modal kerja dan kredit konsumtif," sebut Marthin.

Lebih Produktif

Pada kesempatan sama, Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, mendorong BPD memperluas jangkauan nasabahnya agar semakin berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Menurut Piter, mayoritas kredit yang disalurkan BPD masih dalam bentuk konsumtif dengan porsinya sebesar 70 persen dari total kredit.

Di sisi lain, penyaluran kredit produktif rendah, yakni hanya 18 persen untuk modal kerja, sementara 12 persen untuk investasi.

"Di daerah kreditnya lebih ke konsumtif karena nasabah memang kebanyakan ASN (aparatur sipil negara), tapi ke depan sebaiknya jangkauannya harus lebih banyak kredit investasi dan modal kerja supaya lebih produktif kreditnya," terang Piter.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top