Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Obat Malaria

Kina, Pohon yang Mengubah Peta Dunia

Foto : AFP/Roberto CORTIJO
A   A   A   Pengaturan Font

Di pertemuan lembah Andes dan Amazon di Peru barat daya merupakan awal dikenalnya kina oleh masyarakat Barat. Obat ini lalu digunakan oleh negara-negara kolonial untuk bertahan dari serangan malaria di negeri jajahan.

Di pertemuan lembah Andes dan Amazon di Peru barat daya merupakan awal dikenalnya kina oleh masyarakat Barat. Obat ini lalu digunakan oleh negara-negara kolonial untuk bertahan dari serangan malaria di negeri jajahan.

Taman Nasional Manú yang hijau menghampar di tempat pertemuan lembah Andes dan Amazon di Peru barat daya adalah salah satu sudut planet dengan keanekaragaman hayati tertinggi. Cagar alam seluas 1,5 juta hektare yang rimbun dan terdaftar di UNESCO, diselimuti kabut dan ditutup oleh tanaman merambat yang tak beraturan yang sebagian besar dari tumbuhan itu belum tersentuh manusia.

Namun, jika menerobos hutan hujan yang lebat, menyeberangi sungai yang deras, dan menghindari jaguar dan puma, maka mungkin akan dijumpai salah satu dari sedikit spesimen pohon Cinchona officinalis atau kina yang terancam punah.

Bagi orang awam, pohon tipis setinggi 15 meter itu mungkin menyatu dengan labirin yang lebat. Namun, tanaman berbunga yang berasal dari kaki bukit Andes ini telah menginspirasi banyak mitos dan membentuk sejarah manusia selama berabad-abad.

"Ini mungkin bukan pohon yang terkenal," kata Nataly Canales, yang dibesarkan di wilayah Amazon Peru di Madre de Dios, kepada BBC. "Namun, senyawa yang diekstrak dari tanaman ini telah menyelamatkan jutaan nyawa dalam sejarah manusia," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top