Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kilau Emas Meredup Merespons Kebijakan The Fed

Foto : Antara

Komoditas emas.

A   A   A   Pengaturan Font

Chicago - Emas menghapus sebagian besar kerugian awal pada akhir perdagangan Rabu (28/7) waktu Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Kamis (29/7) pagi WIB menjadi ditutup sedikit lebih rendah, setelah berbalik arah bergerak lebih tinggi menyusul pernyataan kebijakan Federal Reserve AS ketika ketua Jerome Powell menyatakan risiko masih menghadang ekonomi AS dari varian virus corona Delta.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, turun tipis 10 sen AS atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 1.799,70 dollar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (27/7/2021), emas berjangka naik tipis 0,6 dollar AS atau 0,03 persen menjadi 1.799,80 dollar AS.

Emas berjangka merosot 2,6 dollar AS atau 0,14 persen menjadi 1.799,20 dollar AS per ounce pada Senin (26/7/2021), setelah jatuh 3,6 dollar AS atau 0,2 persen menjadi 1.801,80 dollar AS pada Jumat (23/7/2021), dan menguat 2,0 dollar AS atau 0,11 persen menjadi 1.805,40 dollar AS pada Kamis (22/7/2021).

Harga turun sedikit setelah pernyataan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang mengatakan pemulihan ekonomi AS tetap di jalurnya meskipun ada peningkatan infeksi virus corona, dan mengisyaratkan pembicaraan sedang berlangsung seputar kemungkinan penarikan dukungan kebijakan moneter.

Tetapi emas berubah positif setelah Powell dalam konferensi pers berikutnya mengatakan meningkatnya kasus varian Delta dapat membebani pemulihan di pasar tenaga kerja dan bahwa bank sentral masih "jauh" dari mempertimbangkan menaikkan suku bunga.

Mengistilahkan penurunan awal terhadap pernyataan tersebut sebagai reaksi spontan, Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan aksi harga emas yang berombak kemungkinan terjadi karena investor mencerna pernyataan Powell.

"Sementara ekonomi masih menuju ke arah yang benar, kesimpulan keseluruhannya adalah kita masih akan melihat banyak akomodasi tetap ada, dan pengumuman tapering (pengurangan pembelian aset) ini, kapan pun itu terjadi, akan dilakukan secara bertahap dan tidak dipercepat," tambah Moya.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membebani emas, karena menaikkan peluang kerugian memegang logam yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas juga mendapat dukungan dari sedikit kemunduran dalam dollar setelah pernyataan Powell, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top