Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KHDPK Inovasi Bernas, Harus Dilihat Secara Holistik Ekosistem Pulau Jawa

Foto : Istimewa

Guru Besar UGM, San Afri Awang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Konsep Kawasan Hutan Dalam Pengelolaan Khusus atau KHDPK berdasarkan nama memang tidak punya nomenklatur ilmiah, tetapi punya nilai inovasi yang bernas. Kenapa bernas karena KHDPK akan menyelesaikan sejumlah hal.

Demikian dijelaskan Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM, San Afri Awang menjawab pertanyaan media, Selasa (26/7) terkait dengan perbincangan soal KHDPK atau Kawasan Hutan Dalam Pengelolaan Khusus.

Pertama, tambah San Afri, penanaman ulang lahan kritis, rusak, gundul dan tidak produktif akibat pengelolaan sebelumnya. Kedua, melanjutkan usaha usaha mensejahterakan masyarakat berbasis pada potensi sumberdaya hutan. Ketiga, menyelesaikan konflik tenurialdengan masyarakat.

Keempat, menyelesaikan masalah permukiman dalam kawasan hutan yang jumlahnya lebih dari 1000 titik masalah. Kelima, menyelesaikan kebutuhan tanah untuk pembangunan non kehutanan dan ketahanan pangan nasional. Keenam, mendukung program strategis nasional. Enam poin ini tidak mungkin diselesaikan oleh Perhutani karena Perhutani hanya operator kebijakan saja.

Menurut San Afri, pasti banyak orang mengatakan bagaimana dengan lingkungan hidup di Pulau Jawa? Lingkungan hidup di Pulau Jawa yang sering terganggu adalah bencana iklim yaitu banjir. Banjir itu penyebabnya banyak, salah satunya adalah adanya lahan kritis seluas 470 ribu ha di dalam kawasan hutan negara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top