Kewajiban Bayar Utang Pemerintah Lebih Besar dari yang Tercatat
Keuangan Negara
Soal utang, paparnya, nanti terkait dengan kemampuan negara dalam membayar utang yang ditunjukkan oleh pertumbuhan penerimaan dibandingkan pertumbuhan utang.
Terlepas dari itu, utang harus efektif mengungkit pertumbuhan. "Alokasi penggunaan utang yang diprioritaskan ke sektor produktif. Dalam beberapa kasus terjadi penambahan utang bahkan lebih kecil dari pembayaran pokok dan bunganya," paparnya.
Wakil Rektor Tiga Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, mengatakan apabila benar utang pemerintah jumlahnya jauh lebih banyak dari pernyataan, sangat disayangkan karena seharusnya pemerintah mengedepankan prinsip keterbukaan untuk mewujudkan Good Corporate Governance dan Clean Government.
"Prinsip-prinsip yang menjadi amanah reformasi adalah memegang teguh transparansi, kejujuran, dan akuntabilitas. Jadi sangat disayangkan kalau persoalan besar seperti jumlah utang yang sebenarnya sampai tidak transparan. Bagaimanapun prinsip keterbukaan dan akuntabilitas ini merupakan prinsip dalam pelayanan publik yang memberikan kepastian dan membentuk rasa trust pada publik, tidak boleh terlewatkan.
"Apalagi soal utang, yang tanggung jawabnya tidak sepele dan akan membebani APBN secara berkelanjutan," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya