Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Keterlibatan Sinergis Natal

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Keterlibatan sinergis dalam damai suka-cita tak bisa dikungkung oleh kebencian dan dendam satu terhadap yang lain. Sebagaimana Natal Perdana ditandai hilangnya rasa takut, diganti damai suka-cita, demikian pula dengan perayaan-perayaan Natal selanjutnya. Inti damai suka-cita Natal, jangan takut. Ada kesukaan besar besar untuk seluruh bangsa.

Kesukaan besar untuk seluruh bangsa menjadi tantangan pula bagi bangsa kita saat ini. Menyambut tahun demokrasi menjelang Pilpres dan Pileg 2019, adakah kesukaan besar bagi bangsa ini? Sudahkah rasa takut diubah menjadi kegembiraan dan damai suka-cita? Lalu bagaimana damai suka-cita itu bisa diimplementasikan dalam kehidupan sekarang?

Pertama, bangsa saat ini sedang berada dalam situasi darurat martabat kemanusiaan. Kesedihan dan bahkan kecemasan melanda bangsa karena seakan-akan anak-anak negeri sedang diadu oleh kepentingan politik kekuasaan berbasis kebencian dan dendam. Bahkan, bila tidak bijaksana, kita akan terus terjebak dalam arus kebencian "kampret" dan "cebong" yang berujung perpecahan.

Kedua, dalam paradigma itu, kita dengan hikmat Yesus yang lahir, mari membangun keterlibatan sinergis untuk mewujudkan peradaban kasih bagi masyarakat yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agama dan kepercayaan.

Kita hidup di Tanah Air yang selalu dalam ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa demi terwujudnya kemanusiaan yang adil dan beradab. Maka, persatuan Indonesia menjadi tujuan. Bila ada persoalan, mari duduk bersama bermusyarawah seperti diamanatkan sila ke-4 Pancasila, "Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan." Buahnya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia!
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top