Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Rakyat -- Sebaran Harus Mencapai 60 Persen agar Signifikan

Kesiapan Warga Terima Sebaran Bakteri Wolbachia Disurvei

Foto : ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat ditemui di Jakarta Barat, Jumat (21/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Bakteri ini ditransfer ke dalam tubuh nyamuk dan terbukti mengurangi penularan berbagai virus, termasuk demam berdarah.

JAKARTA - Implementasi penyebaran nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia terus dimatangkan. Saat ini tengah dilakukan survei kesiapan masyarakat di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

"Pemerintah Provinsi Jakarta saat ini melakukan survei kesiapan masyarakat. Nanti kira-kira akhir bulan ini kami akan evaluasi hasilnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati, Jumat (21/6). Ani menyebut survei menyasar semua lapisan masyarakat dan kelompok umur yang khususnya memiliki pengaruh kesiapan lingkungannya.

Ani lalu menjelaskan waktu penyebaran nyamuk mengandung wolbachia akan sangat bergantung pada hasil survei dan kesiapan masyarakat setempat. "Survei kami fokuskan Jakarta Barat tapi juga di wilayah lain. Tahap pertama di Kembangan dulu. Lalu kecamatan lain, tapi masih di Jakarta Barat. Target kami delapan kecamatan Jakarta Barat," tandas Ani.

Adapun terkait alasan pemilihan Kembangan sebagai lokasi pertama penyebaran nyamuk mengandung wolbachia, Ani menyebut salah satunya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)-nya cukup tinggi. Selain itu, termasuk juga kesiapan masyarakat untuk menerima teknologi ini.

Wolbachia merupakan bakteri alami dalam 60 persen serangga seperti lalat buah dan lebah. Meskipun wolbachia tak ditemukan dalam nyamuk aedes aegypti, bakteri ini ditransfer ke dalam tubuh nyamuk dan terbukti mengurangi penularan berbagai virus, termasuk demam berdarah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top