Krisis Global Mendorong Perusahaan mem-PHK
Ilustrasi - Sejumlah buruh berjalan keluar dari pabrik di Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/M Ibnu ChazarTANGERANG – Dilatarbelakangi krisis global yang melanda juga Indonesia, ribuan karyawan di perusahaan-perusahaan tekstil Tangerang diberhentikan. Mereka mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Sektor industri tekstil di Kabupaten Tangerang, kembali melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 2.400 karyawan seiring krisis global,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono, Senin (13/1).
Mereka bekerja di perusahaan PT Victory Chinglu Indonesia yang berlokasi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Rudi Hartono membenarkan gelombang PHK perusahaan tersebut. “Ya, memang PT Chinglu sudah lama mengalami permasalahan jumlah pekerja tidak sebanding dengan orderan. Jadi sudah lama mereka menahan supaya tidak terjadi PHK,” ucap Rudi.
- Baca Juga: Rekonstruksi Penembakan Bos Rental
- Baca Juga: Palang Merah Indonesia Jakarta Barat Kehabisan Stok Darah
Dia menerangkan, 2.400 pekerja yang terkena PHK berdasarkan alasan perusahaan yang sedang melakukan efisiensi tenaga kerja. Perusahaan tersebut mengalami penurunan oder akibat krisis global. Selain itu, ada juga pekerja yang berhenti karena mengundurkan diri, indisipliner, dan pensiun.
“Memang, pada akhirnya perusahaan harus memilih untuk mengurangi jumlah karyawan,” jelas Rudi. Menurutnya, penurunan order sudah dialami sejak Agustus 2024 lalu. Perusahaan terus bertahan dengan mengurangi jam kerja, supaya tidak terjadi PHK.
Dengan menghadapi situasi seperti ini PT Victory Chinglu yang beroperasi di bidang tekstil terpaksa mengambil langkah efisiensi untuk menjaga kondisi ekonomi perusahaan.
Rudi menyatakan, memang perusahaan menginformasikan, ada sekitar 2.400 karyawan terkena PHK. Ini dilakukan sejak awal Januari 2025. Perusahaan sudah membahasnya bersama serikat buruh sejak Desember 2024.
Rudi menyampaikan, terkait pemenuhan hak pekerja sudah dilakukan pembahasan bersama pemerintah, serikat buruh, dan perusahaan. Hasilnya, beberapa poin kesepakatan seperti pemenuhan pembayaran hak-hak pekerja pasca di-PHK. Juga penyaluran manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Perusahaan Chinglu ini dinilai baik karena melaporkan akan mengikuti segala peraturan di mana seluruh hak-hak karyawan akan diberikan,” tandas Rudi.
Bupati Baru
Selanjutnya, pekerja-pekerja Tangerang mengharapkan situasi yang lebih baik di bawah bupati baru. DPRD Kabupaten Tangerang telah mengesahkan pasangan Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tangerang 2025-2030. Pengesahan dilakukan Senin (13/1) kemarin.
Pengesahan ini secara resmi diumumkan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail, dalam rapat paripurna. Rapat paripurna dengan agenda tunggal penetapan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Tangerang. Rapat penetapan dihadiri anggota legislatif dan yudikatif.
“Dengan ini DPRD Kabupaten Tangerang menetapkan dan mengesahkan pasangan Maesyal Rasyid-Intan Nurul Hikmah sebagai Bupati-Wakil Bupati Terpilih,” ucap Kholid. Pasangan ini memperoleh suara 995.486 suara atau 65,14 persen. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 3 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 4 Industri Kosmetik Nasional Sedang 'Glowing', tapi Masyarakat Perlu Waspada
- 5 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
Berita Terkini
- Anggota DPR AS Desak Biden untuk Perpanjang Batas Waktu Pelarangan TikTok
- Sebanyak 995 Orang Daftar PPPK Tahap Kedua di Batam
- Implora, Merek Kosmetik Lokal Berkulitas Sasar Perempuan Muda
- RS Mitra Keluarga Gunakan Teknologi Pencitraan Terbaru untuk Deteksi Penyakit Kardiovaskuler dengan Presisi
- Gaya Hidup Aktif Ternyata Bisa Buat Otak Awet Muda