Kesenjangan Pekerja dan Lapangan Kerja di Negara Berkembang Masih Dalam
ACHMAD MARUF Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta - Risiko jebakan utang merugikan semua aspek tidak hanya ekonomi, tapi juga politik. Lebih baik membangun atas kapasitas riil kita
"Cara ini sebenarnya mengarahkan lebih banyak negara masuk ke siklus utang yang makin buruk," tegas Bhima.
Untuk menarik minat investor global termasuk dana pensiun dan asuransi, dibutuhkan sweetener berupa suku bunga utang yang tinggi.
"Saran Bank Dunia bisa menjerumuskan negara seperti Indonesia ke dalam jeratan utang yang akan sulit di renegosiasi jika terjadi gagal bayar karena melibatkan lembaga privat," katanya.
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Maruf, mengingatkan Indonesia agar tidak tergoda dengan bujukan Bank Dunia untuk terus berutang. Indonesia semestinya mengurangi utang terutama yang konsumtif agar bisa mandiri menentukan arah bangsa.
"Risiko jebakan utang merugikan semua aspek tidak hanya ekonomi, tapi juga politik. Lebih baik membangun atas kapasitas riil kita," kata Maruf.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya