Kesejahteraan Petani Terus Merosot
Peringatan Dini
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, dalam keterangannya mengatakan NTP terus berkontraksi dalam empat bulan terakhir setelah sempat menguat pada Januari 2020. Pada Januari, NTP menguat ke posisi 104,16 dari 103,36 pada Desember 2019. Namun, kembali berkontraksi pada Februari 2020 ke posisi 103,35 dan pada Maret turun ke 102,09, lalu April 100,32 dan terakhir mencapai puncaknya di Mei di bawah 100 tepatnya 99,47.
Kecuk mengatakan NTP Mei turun 0,85 persen dibanding April karena siklus rutin tahunan terutama pada saat musim panen raya. Jika kondisi tersebut terus terjadi, dikhawatirkan petani enggan bercocok tanam, sehingga mengancam keberlanjutan produksi pangan.
Dia berharap para petani diberi bantuan agar mereka tetap semangat dan bergairah meningkatkan produktivitas. "Perlu perlindungan sosial untuk petani supaya mereka tetap bergairah untuk produksi," katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa melemahnya NTP pada Mei karena harga komoditas pertanian menurun. Harga karet, crude palm oil (CPO) misalnya turun tajam. Di sisi lain, indeks harga yang dibayar petani tetap meskipun inflasi melambat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya