Kesadaran Warga Pilih Pangan Aman dan Sehat Meningkat
Foto: ANTARA/SISWOWIDODOJAKARTA – Kesadaran masyarakat untuk memilih mengonsumsi pangan yang aman dan sehat dengan kandungan gizi lengkap saat ini telah meningkat.
"Sekarang, kita lihat tren kesadaran masyarakat untuk memilih makanan yang aman dan sehat itu semakin naik," kata akademisi dari Universitas Airlangga (Unair), Annis Catur Adi, pada acara Forum Komunikasi Lintas Sektor Produk Inovasi di bidang Pangan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (7/11).
Seperti dikutip dari Antara, Annis mengatakan kesadaran itu semakin umum karena kekhawatiran risiko masalah kesehatan akibat pangan yang tidak aman serta rendah gizi. Selain itu, faktor pendorong peningkatan kesadaran pangan aman di kalangan masyarakat adalah meningkatnya permintaan terhadap pangan fungsional.
"Salah satu faktornya kita bisa lihat dari kebutuhan atau demand terhadap functional food," kata Annis.
Oleh karena itu,Annis mengingatkan pemenuhan gizi dari asupan pangan tidak cukup hanya berasal dari pangan yang bernutrisi lengkap, tetapi juga aman dari cemaran berbahaya. "Keamanan (pangan) nomor satu, tidak ada artinya kalau makanan yang tidak aman meskipun zat gizinya yang optimal," kata Annis.
Berperan Penting
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan sinergi dan kerja sama pentahelix yang terdiri dari pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, media, dan akademisi berperan penting dalam menjaga keamanan pangan yang sehat dikonsumsi.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati, mengatakan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga pangan yang sehat dan aman hingga tingkat rumah tangga. Oleh karena itu, perlu sinergi berbagai pihak dalam menjaga keamanan pangan hingga ke tingkat masyarakat.
Ema menekankan ketahanan pangan tidak akan terwujud apabila keamanan pangan tidak diperhatikan. Selain penyediaan pangan yang cukup, beragam, dan bergizi, keamanan pangan dari unsur cemaran, baik kimiawi, biologis, maupun benda berbahaya lainnya juga penting untuk dijaga.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 3 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu