Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Muktamar Hima-Persis | Semua Pihak Agar Jaga Rawat Persatuan Bangsa

Kerukunan di Indonesia Banyak Dikagumi Negara Lain

Foto : ISTIMEWA

Presiden RI, Joko Widodo.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa banyak negara mengagumi kehidupan sehari-hari yang ada di Indonesia karena mampu menjaga persatuan, kerukunan, dan persaudaraan.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka Muktamar ke-9 Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima-Persis) di Pondok Pesantren Persis Usman bin Affan, Cipayung, Jakarta Timur,Selasa (25/9).

"Kita ini dilihat. Negaranegara lain melihat kita. Dalam Konferensi Islam Wasatiyyah yang digagas oleh ulamaulama kita, ulama-ulama besar dari negara lain datang ke sini, datang di Bogor. Mereka mengapresiasi kehidupan sehari-hari kita," ucap Presiden Jokowi.

Para ulama-ulama besar dunia yang dimaksud salah satunya Grand Syeikh Al Azhar. Menurut Presiden, Grand Syeikh menyampaikan kekagumannya kepada Indonesia meskipun berbeda-beda tetapi masih bisa menjaga harmoni, kerukunan, dan persaudaraan.

Tidak hanya itu, lanjut Presiden rasa kagum juga datang dari Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.

"Dr. Ashraf Ghani menyampaikan kepada saya. Beliau menyampaikan kekagumannya setelah saya menyampaikan Indonesia ini memiliki 714 suku tapi bisa hidup rukun alhamdulillah sampai saat ini, dan kita berharap insyaallah sampai akhir zaman," ujar Presiden.

Presiden menuturkan, kekaguman Presiden Ashraf Ghani itu muncul karena di Afghanistan hanya memiliki tujuh suku. Tetapi, dua suku berkonflik, dan tidak pernah berakhir selama 40 tahun.

"Bahkan Ibu Rula Ghani, istrinya Presiden Ashraf Ghani menyampaikan kepada saya 'Presiden Jokowi, dalam konflik dalam perang yang paling dirugikan adalah dua, pertama anak-anak dan wanita'," tutur Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden kembali mengajak semua pihak untuk terus merawat dan menjaga persatuan, persaudaraan, kerukunan agar nantinya terus bisa membangun dan menyejahterakan rakyat.

Lebih lanjut, Presiden ikut mengingatkan agar perbedaan pilihan politik tidak mencederai tiga aset terbesar bangsa Indonesia tersebut.

"Jangan korbankan persatuan dan persaudaraan kita gara-gara pesta demokrasi itu. Rugi besar bangsa ini. Inilah yang perlu saya ingatkan bahwa sinergi, harmoni, di antara kita sesama anak bangsa, sangat- sangat diperlukan bagi kita menghadapi persaingan, menghadapi kompetisi antarnegara," tegasnya.

Momentum Konsolidasi

Muktamar Hima Persis ini diikuti1.500 kader saat pembukaan dan 300 kader delegasi peserta Muktamar dari seluruh pimpinan wilayah, pimpinan daerah, dan pimpinan komisariat Hima Persis seluruh Indonesia.

Ketua Pelaksana Muktamar ke-IX Hima Persis Ceceng Khalilullah mengatakan Muktamar kali ini harus menjadi momentum konsolidasi kader sekaligus musyawarah besar dalam merumuskan grand issue Hima Persis dua tahun ke depan. Agenda muktamar kali ini, berlangsung selama tiga hari dengan opsi penambahan waktu tiga hari. fdl/AR-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top