Kerja Keras, Indonesia Tekan TBC hingga 50 Persen dalam Lima Tahun dengan Skrining
Ilustrasi - Tuberkulosis (TB).
Foto: ANTARA/HO-SutterstockJakarta - Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa untuk menurunkan kasus tuberkulosis hingga 50 persen dalam lima tahun ke depan terdapat sejumlah langkah, salah satunya melaluiskrining.
Ketika dihubungi di Jakarta, Rabu malam, Nadia mengatakan bahwa skrining tuberkulosis adalah upaya guna menemukan kasus TB secara dini. Selain itu, katanya, target tersebut juga dipenuhi melalui pemberian profilaksis TB sebagai terapi.
Diketahui, Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadikan upaya penurunan kasus tuberkulosis sebagai salah satu inisiatifnya di bidang kesehatan.
Menurut laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun TB dapat dicegah dan diobati, pada 2022 sebanyak 10,6 juta orang menderita TB, dan 1,3 juta orang di antaranya meninggal karena penyakit itu. Diketahui, TB adalah penyakit infeksius paling mematikan kedua setelah COVID-19, selain HIV dan AIDS.
Oleh karena itu, mengeliminasi TB pada tahun 2030 menjadi salah satu target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs????).
Adapun dari laman resmi TB Indonesia terdapat sebanyak 1.060.000 orang yang mengidap tuberkulosis, dengan angka kematian 134 ribu per tahun. Kemudian, terdapat 31 ribu orang yang mengalami Tuberkulosis Resistan Obat.
Dikutip dari situs tersebut, sejumlah upaya pemerintah untuk menggencarkan skrining TB termasuk dengan menggelar kampanye TB pada Hari Anak Nasional 2024 yang menyasar anak-anak muda dan pemuda, sebagai wadah menyebarkan informasi dan promosi deteksi dini TB.
Kemudian, pada Agustus 2024 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan Portable X-Ray sebagai alat skrining TB pada anak-anak, dan membagi-bagikannya ke daerah-daerah dengan kasus TB yang tinggi. Daerah-daerah tersebut antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sumatera Utara, dan Maluku.
Kemudian, Kementerian Kesehatan juga berupaya mengakhiri stigma yang dihadapi para penderita TB sekaligus mengedukasi publik dengan melakukan bedah film yang berjudul "Nafas Harapan" pada Maret 2024.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris
- Presiden Prabowo Terbitkan Perpres 202/2024 tentang Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional
- 7 Obat Herbal Ini Ampuh Mengobati Nyeri Haid