![Keran Ekspor Pasir Laut Kembali Dibuka, Bagaimana Nasib Masyarakat Pesisir?](https://koran-jakarta.com/images/article/keran-ekspor-pasir-laut-kembali-dibuka-bagaimana-nasib-masyarakat-pesisir-230711133531.jpg)
Keran Ekspor Pasir Laut Kembali Dibuka, Bagaimana Nasib Masyarakat Pesisir?
![Keran Ekspor Pasir Laut Kembali Dibuka, Bagaimana Nasib Masyarakat Pesisir?](https://koran-jakarta.com/images/article/keran-ekspor-pasir-laut-kembali-dibuka-bagaimana-nasib-masyarakat-pesisir-230711133531.jpg)
Ilustrasi penambangan pasir.
Kasus di NTT bukanlah satu-satunya. Pada 2014, para peneliti Kementerian Kelautan dan Perikanan menemukan bahwa Desa Lontar, Serang, Jawa Tengah mengalami erosi pantai, kekeruhan air, dan hilangnya kehidupan laut setelah penambangan pasir selama satu dekade sejak 2003.
Pada 2021, penelitian dari Universitas Hasanuddin menyimpulkan, pengerukan pasir laut di Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan, mengakibatkan kekeruhan air laut dan penurunan hasil tangkapan ikan.
Kerusakan ekosistem ini pun akhirnya merugikan ekonomi masyarakat, terutama nelayan ataupun masyarakat yang bekerja di sektor wisata laut.
Bahkan, Serikat Nelayan Indonesia (SNI) sudah secara tegas menolak pemberlakuan pencabutan larangan ekspor pasir. Nelayan di Kepulauan Riau misalnya, sangat mengkhawatirkan kerusakan lingkungan karena mereka telah merasakan dampak lingkungan akibat penambangan pasir puluhan tahun silam.
Dorong analisis lingkungan dan mata pencaharian alternatif
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya