Kepala Gereja Ortodoks Rusia Masuk DPO Ukraina
Presiden Russia Vladimir Putin (kiri) dan Patriark Kirill.
KYIV- Kementerian Dalam Negeri Ukraina pada Jumat (15/12) memasukkan pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, pendukung perang Kremlin melawan Kyiv, ke dalam daftar pencarian orang (DPO) setelah dinas keamanan menuduhnya bersekongkol dalam konflik tersebut.
Tindakan ini murni simbolis karena Patriark Kirill berada di Rusia dan tidak berada dalam ancaman penangkapan. Ini adalah langkah terbaru dalam kampanye Ukraina untuk mencabut pengaruh para pendeta yang dituduh memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan menumbangkan masyarakat Ukraina.
Sebuah unggahan daftar orang yang dicari Kementerian Ukraina mengidentifikasi nama Kirill, memperlihatkan jubah klerikalnya, dan menggambarkannya sebagai "seorang individu yang bersembunyi dari badan penyelidikan pra-sidang". Dikatakan, dia "menghilang" sejak 11 November.
Kekristenan Ortodoks adalah agama dominan di Ukraina dan pihak berwenang di Kyiv telah meluncurkan kasus pidana terhadap pendeta yang terkait dengan cabang gereja Ortodoks yang dulunya terkait langsung dengan gereja Rusia dan Kirill.
Parlemen di Kyiv sedang mempertimbangkan rancangan undang-undang yang akan melarang cabang gereja tersebut, yang telah kehilangan banyak umatnya sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Gereja mengatakan pihaknya memutuskan semua hubungan dengan Moskow pada Mei 2022.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya