Kendalikan Tuberkulosis, Indonesia Perlu Tingkatkan Pendanaan 3 Kali Lipat
Ilustrasi - Dokter memeriksa pasien penyakit Tuberkulosis (TBC).
Pertama, kurangnya dana yang memadai untuk menutupi biaya layanan TB. Hal ini membatasi jangkauan dan dampak program.
Ada juga kecenderungan di antara pasien untuk mencari diagnosis dan pengobatan di rumah sakit, dibandingkan pusat layanan kesehatan primer dan klinik setempat. Hal ini menyebabkan beban keuangan yang lebih besar pada sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), karena biaya pengobatan di rumah sakit lebih mahal.
Kedua, kurangnya keterlibatan sektor swasta dalam diagnosis, pelaporan dan pengobatan. Ini semakin memperparah masalah dan menghambat kemajuan.
Apa yang harus kita lakukan sekarang?
Peningkatan pembiayaan dalam negeri untuk program TB sangatlah penting.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya