Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kendalikan Tuberkulosis, Indonesia Perlu Tingkatkan Pendanaan 3 Kali Lipat

Foto : ANTARA/Arif Firmansyah

Ilustrasi - Dokter memeriksa pasien penyakit Tuberkulosis (TBC).

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut strategi nasional Indonesia, negara ini perlu mengeluarkan dana Rp47,3 triliun (US$3 miliar) pada 2020 hingga 2024 untuk pengendalian TB. Namun ketersediaan anggaran pada periode tersebut hanya sekitar Rp15,7 triliun ($990 juta).

Indonesia juga kekurangan akses terhadap bantuan pendanaan untuk membayar langkah-langkah pengendalian ekstra tersebut.

Laporan Tuberkulosis Global WHO menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan US$429 juta (sekitar Rp6,7 triliun) untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TBC dan US$87 juta (Rp1,3 triliun) untuk perawatan TBC. Totalnya US$516 juta (Rp8,1 triliun). Namun mereka hanya mendapatkan dana sebesar US$111 juta (Rp1,7 triliun).

Faktanya, data WHO menunjukkan bahwa sejak 2009, Indonesia secara konsisten gagal memenuhi persyaratan pendanaan TB yang diperlukan, rata-rata hanya membiayai 41% dari kebutuhan program TB setiap tahunnya.

Kesenjangan pendanaan ini membatasi ketersediaan obat-obatan penting untuk pengobatan TB. Masalah ini sangat memprihatinkan, karena memunculkan jenis TB yang resistan terhadap obat, sehingga semakin mempersulit upaya pengobatan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top