Kendalikan Tuberkulosis, Indonesia Perlu Tingkatkan Pendanaan 3 Kali Lipat
Ilustrasi - Dokter memeriksa pasien penyakit Tuberkulosis (TBC).
Saat ini, kekurangan dana merupakan kendala besar di Indonesia dalam memerangi TB. Pendanaan yang memadai dan berkelanjutan akan memastikan ketersediaan sumber daya penting, alat diagnostik, obat-obatan, dan layanan kesehatan yang diperlukan untuk mencegah, mendiagnosis dan mengobati TB secara efektif.
Kurangnya dana berisiko menyebabkan lebih banyak orang jatuh sakit
Dikenal sebagai kesenjangan pendanaan TB, kurangnya pendanaan dapat menyebabkan kurangnya alat dan perlengkapan diagnostik, yang mengakibatkan diagnosis TB tertunda atau tidak akurat. Penundaan ini mempunyai konsekuensi yang serius.
Penelitian menunjukkan keterlambatan pengobatan TB meningkatkan penularan penyakit, sehingga menimbulkan risiko lebih besar bagi individu dan komunitas.
Di seluruh dunia, 1,6 juta orang meninggal karena TB pada 2021, menjadikannya penyebab kematian utama ke-13-pembunuh menular kedua terbesar setelah COVID-19.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya